Berita

Komunitas Motor Besar Jawab Stigma Arogansi Pengendara Moge

Oleh : Karni Narendra / Senin, 29 Oktober 2018 10:06
Komunitas Motor Besar Jawab Stigma Arogansi Pengendara Moge
foto doc. Eka Wiyandi

Gudeg.net - Motor Gede (Moge) memang dikenal dengan suaranya yang menggelegar, berkecepatan tinggi dan tidak jarang sering kita temui konvoi Moge yang dianggap mengganggu lalu lintas. Hal tersebutlah membuat para pengendara Moge sering dicap arogan di mata masyarakat.

Menyikapi hal tersebut, Onny Febriananto Ketua IMBI (Ikatan Motor Besar Indonesia ) menjelaskan  “Sebenarnya teman-teman motor sudah cukup mengetahui mengenai safety riding dan ketaatan berlalu lintas.” “Bahkan ketua umum kami dengan latar belakang kepolisian sudah memberi arahan yang cukup tegas untuk berlalu lintas yang baik dan berkendara dengan mengutamakan keselamatan,”jelasnya lebih lanjut.

“Namun tidak dipungkiri kami juga tidak bisa mengontrol satu persatu teman yang lainnya. Kami juga tidak memungkiri ada sedikit orang dan oknum yang sedikit arogan di jalan,” ungkapnya.

“Tapi tidak perlu kuatir karena kami dari pengurus IMBI selalu melakukan screening terhadap anggota IMBI, apabila tidak mengindahkan aturan dan keselamatan dengan baik dan riding yang baik, kita akan beri teguran,”tegasnya.

Jogja dengan ruas jalan 3,6 meter ditambah dengan tingkat kemacetan dan segala kendaraan ada di situ, sehingga menyebabkan situasi tidak konduksif, “oleh karena itu saya selaku ketua IMBI Jogja menyatakan fokus terhadap safety riding berkendara dan berlalu lintas dengan baik.”

Salah satu pengendara Moge Eka Wiyandi menuturkan, “Moge tidak harus berkecepatan tinggi, tapi moge punya karakter berbeda dengan mocil, karena cc nya besar,dan perputaran mesin walaupun rendah tetap agak kencang dibanding cc kecil,” tuturnya.

Mengenai pengendara ugal-ugalan, Eka menambahkan, “Oknum pasti ada di mana mana, tidak hanya Moge saja. Karena Moge sangat diperhatikan khalayak umum,sehingga pergerakannya akan terpantau.”

Eka juga menghimbau bagi pengendara Moge harus bisa mengendalikan diri dan jangan membuat pelanggaran berlalu lintas, karena yang melanggar lalu lintas motor biasa dibanding Moge akan berbeda di mata umum.

Namun event motor tidak harus selalu dipandang negatif, dengan adanya event motor seperti JSPB (Jogja Sumpah Pemuda Bikers) juga berimbas positif ke masyarakat, khususnya di sektor perekonomian misal meningkatnya tingkat kunjungan hotel, restoran, tempat oleh-oleh dan tempat wisata lainnya.

JSPB tahun ini hanya fokus berdoa untuk bangsa dan penyelenggaran pemilu besok ,diharapkan damai dan tidak ada carut marut SARA dan sebagainya.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    JIZ 89,5 FM

    JIZ 89,5 FM

    Jiz 89,5 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini