Gudeg.net - Terjadinya penurunan keikutsertaan generasi muda pada Pemilu tahun lalu menjadikan perhatian tersendiri bagi Kominfo (Kementrian Komunikasi dan Informatika ). Di sinilah peran Kominfo sangat dibutuhkan sebagai humas pemerintah yang berfungsi untuk memberikan informasi dan mengajak kepada generasi muda untuk menggunakan hak pilihnya sesuai dengan undang-undang.
Melihat hal tersebut Kominfo bekerja sama dengan KPU dan KPUD melakukan berbagai macam kegiatan sosialisasi mengenai pemilu. Salah satunya dengan menggelar diskusi publik bertajuk Forum Dialog Pemuda Sadar Pemilu yang digelar di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY (Universitas Negeri Yogyakarta) pada Kamis 8 November 2018.
Dalam kesempatan tersebut Rosarita Niken Widiastuti, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian KOMINFO memaparkan bahwa dalam pemilu 2004 angka golput tercatat 15,93%, tahun 2009 terdapat 29,01% dan 2014 terdapat 24,89% golput.
Diskusi publik ini dihadiri lebih dari 500 mahasiswa UNY, yang sebagian besar adalah pemilih pemula. Selain itu hadir pula Trapsi Haryadi, S.IP, Ketua KPUD Kabupaten Sleman, Bambang Gunawan, Direktur Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum dan Keamanan, KOMINFO dan Rektor UNY Sutrisna Wibawa.
Rektor UNY Prof. Sutrisna Wibawa, mengungkapkan, “pemilu sudah dekat tapi gaungnya masih jarang dan yang sering didengar adalah pemilihan Presiden. Dengan adanya program ini sangat membantu ,karena informasi ini sangat penting,” ungkapnya.
“Indonesia dibangun dari satu ke satu, sehingga meskipun suara kita hanya satu sangat bermakna, karena pentingnya hak kita untuk masyarakat, peran kita sebagai warga negara juga bisa berperan dengan baik,” Jelasnya lebih lanjut.
Pemilihan umum (Pemilu) sangat penting karena merupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyat untuk melakukan penggantian pemimpin/anggota dewan secara konstitusional. Selain itu pemilihan umum juga merupakan sarana bagi pemimpin politik untuk memperoleh legitimasi sekaligus sarana bagi rakyat untuk berpartisipasi langsung.
Kirim Komentar