Gudeg.net - Film berdurasi kurang lebih satu jam ini, bercerita mengenai proses pernikahan putri bungsu Sultan Hamengku Buwono X, GKR Bendoro dengan Kph Yudhanegara. Dhaup Ageng merupakan film dokumenter yang mengulas detail adat pernikahan agung di balik tembok Keraton Yogyakarta.
Dhaup Ageng merupakan peristiwa budaya yan lahir di tengah era kehidupan modern. Setelah selama ratusan tahun, ternyata budaya tersebut mampu menarik perhatian masyarakat dan mampu berpadu dengan kehidupan modern.
Dalam diskusi film Dhaup Ageng yang berlangsung di Kelas Pagi Yogya (5/01),Sang sutradara Arif “Oyik” Hartawan mengungkapkan ketertarikannya dalam membuat film ini karena merasa sudah asing dengan budaya lokal. Ternyata banyak hal yang bisa digali di sini dan budaya kita tidak kalah dengan budaya barat.
Dalam cuplikan film tersebut, Sultan HB X menuturkan,” film ini bertujuan agar masyarakat ikut menikmati dan ikut mempelajari . Dan kewajiban keraton untuk mensosialisasikan, bukan aspek ke kratonannya tapi pada aspek simbol-simbol filosofi nya.”
Dalam proses pengerjaannya, Oyik menggandeng Deyna Haryanto sebagai sutradara sekaligus teman diskusinya. Pembuatan filmnya sendiri memakan waktu selama 2-3 bulan namun proses editingnya sekitar dua tahun.
Film ini pernah diangkat ke layar lebar pada tahun 2013 dengan hak cipta dan pembiayaan dari Keraton Yogyakarta.
Oyik menuturkan film dokumenter berbeda dengan dokumentasi ada beberapa hal yang harus dipotong (edit) karena disesuaikan dengan durasi film. Alur Film ini terinspirasi dari film dokumenter petinju Muhammad Ali.
Kirim Komentar