Gudeg.net - Plumbungan salah satu desa yang terletak di wilayah Bantul,saat ini sudah mulai dikenal oleh masyarakat umum karena perkebunan anggurnya.
Siapa sangka dibalik ketenaran kampung anggur ini, tidak lepas dari peran seorang pemuda 33 tahun bernama Rio Aditya. Berawal dari kegemarannya akan buah anggur, menjadikan inspirasi bagi dirinya untuk menanam sendiri buah anggur di halaman rumahnya. “Agar setiap harinya saya bisa makan anggur,” candanya.
Diluar perkiraan pohon anggur yang Rio tanam ternyata malah menjadi pusat perhatian masyarakat umum dan mampu menginspirasi warga untuk mengikuti jejaknya.
Rio mulai menanam bibit anggur pada tahun 2010. Bibit anggur yang dipilih merupakan varietas Ninel yang berasal dari Ukraina. Jenis tersebut dipilih karena tahan terhadap berbagai musim dan mampu berbuah setiap tahunnya. “Selain itu jenis ini juga lebih manis dan bentuknya sedikit berbeda dengan lainnya,”tutur Rio.
“Warga pada awalnya percaya kalau buah anggur yang ditanam di Indonesia rasanya asam. Begitu mencicip ternyata buahnya enak dan manis, berawal dari itulah mereka mulai menanam anggur, ada yang di halaman rumah, ada yang di kebun,”jelas Rio.
Varietas Ninel ini membutuhkan waktu sekitar satu tahun untuk bisa memanen buahnya. Hingga sekarang sedikitnya 70 warga yang ikut menanam pohon anggur, baik di halaman rumahnya maupun di kebun.
Untuk sementara pembeli buah anggur ini masih dari wisatawan domestik yang langsung datang ke rumah. Rio sengaja tidak menjual ke pasar ataupun ke pedagang, kerena Rio menawarkan konsep bagi pembeli , dengan sensasi memetik langsung dari pohonnya.
“Sangat menyenangkan melihat buah anggur segar bergelantungan di pohon, selain membeli, pengunjung juga bisa berfoto-foto dengan anggur-anggur tersebut,” tutur Yuni salah satu pengunjung.
Satu kilo anggur ninel dijual dengan harga Rp.100.00/kg. apabila ada yang tertarik untuk menanamnya, Rio juga menjual bibitnya mulai dari Rp125.000.
Untuk menuju lokasi,tidak terlalu susah, kita tinggal mengarahkan kendaraan kita ke Jalan Bantul, hingga Bantul kota, melewati pasar Bantul masih lurus ke selatan, hingga perempatan Palbapang, lurus ke selatan sekitar 3 km hingga ketemu pertigaan arah ke Ganjuran, belok ke timur ,sampai ketemu pasar kecil atau perempatan yang ditenganhya ada pohon bringin kecil masih lurus ke timur, sampai pertigaan pertama belok kanan, ikuti saja jalan tersebut, melewati sawah-sawah hingga ketemu dusun Plumbungan. Kita bisa menanyakan warga setempat untuk menuju kebun anggur Rio.
Artikelnya menarik
Kirim Komentar