Gudeg.net- Pembukaan Festival Film Dokumenter (FFD) ke-17 diawali dengan pemutaran film dokumenter yang berasal dari negara Italia berjudul Beautiful Things di Gedung Societet Taman Budaya Yogyakarta(TBY) rabu malam,(5/12).
Film dokumenter yang berjenis Non Kompetisi Perspektif ini berkisah tentang relasi antara orang dan pekerjaannya. Digambarkan dalam beberapa tokoh pria dewasa yang bercerita tentang perjalanan hidup dan pekerjaannya yang rutin dilakukan. Dari penambang minyak hingga seorang ahli mesin di kapal cargo petikemas.
FFD ke-17 ini digelar pada tanggal 5-12 Desember mendatang yang bertempat di TBY dan IFI-ILP Yogyakarta. Dan untuk kali ini FFD tidak mengangkat tema secara spesifik.
"Tahun ini memang kita tidak menggunakan tema dan setiap program berdiri sebagai respon refleksi sosial tanpa batasan terhadap tema festival," ujar Direktur Uki Satya.
Uki juga menjelaskan bahwa konteks dalam FFD adalah media edukasi namun bukan dalam konteks yang mengedukasi tetapi sebagai semanga ruangn publik untuk saling belajar. Dan dokumenter merupakan kombinasi unik dalam mengungkap fakta dan seni penciptaan cinematik.
FFD 2018 ini juga memiliki beberapa kegiatan yang diantaranya Pemutaran Film Kompetisi dan Film Non Kompetisi,Diskusi dan Presentasi Film,Eksibisi serta Lokakarya.
Diantara beberapa program pada FFD ke 17 kali ini,program Perspektiflah yang menjadi utama karena dianggap sebagai respon terhadap pembacaan atas fenomena sosialdan geliat sekitar yang krusial.
"Fesival tahun ini memiliki 16 program didalam program utama yaitu Kompetisi,Perspektif,Spektrum dan Retrospektif serta beberapa program yang tidak kalah penting melaui kerjasama,eksibisi dan edukasi,” tambah Uki saat membuka FFD.
Melalui berbagai tema dan program yang dipilih,FFD mempercayai bahwa dokumenter memiliki peran penting dalam mencerdaskan masyarakat. Dan dapat menghadirkan ruang munculnya sudut pandang alternatif yang jarang disentuh media arus utama.
Kirim Komentar