Gudeg.net- Warga Hindu Yogyakarta melaksanakan sembahyang bersama di Pura Jagatnatha Banguntapan Bantul dalam rangka memperingati Hari Galungan,rabu(26/12).
"Galungan sebagai momentum perayaan kemenangan Dharma atas Adharma juga diharapkan menjadi bahan perenungan Umat Hindu agar senantiasa menjaga keharmonisan hubungan dengan Tuhan, sesama manusia dan dengan alam," ujar Wasi Darmono umat Hindu Pura Jagatnatha.
Wasi menjelaskan,sehari sebelum Hari Galungan seluruh umat Hindu membuat penjor secara gotong royong untuk dipasang didepan pintu pura. Penjor merupakan tanda akan tibanya Hari Galungan bagi umat Hindu.
“Walaupun disetiap acara umat Hindu banyak penjor tapi saat Galungan bisa lebih banyak lagi dan penjor adalah sebuah tanda karya atau biasa kami sebut denga Yadnya,” jelas Wasi.
I Nyoman Santiawan Pemuka Hindu DIY menuturkan Hari Raya Galungan yang diperingati umat Hindu setiap 210 hari sekali atau enam bulan sekali ini dan selalu jatuh pada rabu kliwon wuku dungulan. Saat sembahyang Galungan,umat Hindu akan membawa sejumlah persembahan ke Pura untuk didoakan.
“Persembahan yang dibawa ke pura biasanya itu buah-buahan,nasi putih atau beras,tumpeng serta kembang-kembang sembahyang,” ujar I Nyoman Santiawan.
Dalam 10 hari setelah Galungan akan ada lagi Hari Raya Kuningan dimana secara filosofis kedua hari raya tersebut memilik hubungan yang sama.
“ Pada Galungan kami merayakan kemenangan atas Adharma(sifat buruk) sedangkan Kuningan bermakna sebagai janji pada diri sendiri untuk selalu bisa menjaga Dharma (kebaikan) dan tetap berada di jalanNya,” tutur I Nyoman.
Dengan Hari Raya Galungan ini umat Hindu berharap agar seluruh umat dibumi dapat membuang sifat-sifat Adharma (buruk) dan juga saling menjaga keharmonisan antar sesama manusia sebagai perwujudan Galungan itu sendiri.
Kirim Komentar