Gudeg.net - Selama puluhan tahun, Desa Pucung terkenal dengan dengan sentra industri wayang kulit. Sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai pengrajin wayang kulit. Keahlian membuat wayang ini diperoleh dari leluhurnya sejak tahun 1930an. Sejak itu Desa Pucung dinobatkan sebagai Sentra Kerajinan Wayang Kulit oleh Pemerintah Kabupaten Bantul.
Saat ini terdapat sekitar 250 pengrajin yang masih aktif dengan pemasaran melalui sosial media ataupun membuka showroom di rumahnya. Belum lama ini Pemkab Bantul me-launching showroom sentra pemasaran wayang kulit di Wukirsari.
Berjalannya waktu para generasi muda desa Pucung mulai beralih ke profesi yang lain. Sebagian besar dari mereka lebih memilih untuk bekerja di pabrik daripada meneruskan usaha wayang kulit orang tuanya. Hal ini lah yang kemudian mendorong paguyupan pengrajin wayang kulit untuk mengembangkan usahanya dengan melibatkan generasi muda dengan membentuk Desa Wisata Wayang Kulit Pucung.
Desa wisata ini terletak di Desa Pucung Kelurahan Wukirsari, Kecamatan Imogiri Bantul. Berjarak kurang lebih dua kilometer dari makam raja-raja Imogiri. Tidak hanya keahliannya membuat wayang yang bisa diulas di sini namun keindahan alamnya yang masih asri kental dengan suasana pedesaan.
Ditemui di rumahnya, Demy Raharja ketua Desa Wisata Wayang menungkapkan, “paguyupan desa wisata ini terbentuk untuk regenerasi pengrajin wayang kulit, dan agar anak-anak muda aware terhadap kesenian lokal.”
“Paguyupan sendiri sudah berdiri sejak tahun 2014 namun mulai aktif sejak 2016,” jelas Demy. Tidak hanya menjual kerajinan saja, ternyata desa wisata ini bisa dikembangkan menjadi paket wisata tersendiri.
Paket Wisata yang ditawarkan diantaranya, Kelas Filosofi Wayang, Kelas memahat wayang, kelas mewarnai wayang, telusur kampung wayang, pertunjukan wayang, belajar gamelan, trekking, Uba rampe janur, meracik wedang uwuh, menanam jamu, homestay dan outbond. Dengan harga paket bervariasi.
Kerajinan yang dihasilkan juga tidak terbatas pada wayang kulit namun juga souvenir kipas, sekat buku dan miniataur wayang.
Kirim Komentar