Gudeg.net- Menjelang perayaan pergantian tahun sejumlah pedagang terompet berjajar di sepanjang jalan mengarah Tugu Yogyakarta,senin(31/12).
Ngatiman pedagang terompet asal Wonosari menuturkan bahwa dirinya telah menggelar lapak terompet di dekat Tugu sejak dua hari yang lalu.
“Sudah dua tahun ini saya gelar dagangan disini dekat Tugu,yah harapannya banyak yang beli,” tuturnya.
Tapi tahun ke tahun penjualan terompet sudah tidak seramai dulu lagi,penjualan turun drastis bahkan mendekati malam tahun baru saja,terompet saya baru laku 4 buah dan itu yang murah,tambah pria yang berumur 65 tahun ini.
Terompet yang dijual Ngatiman merupakan terompet buatan ia dan keluarganya sendiri. Beraneka bentuk teropet yang ia jajakan seperti terompet kepala naga dan terompet alat musik saksofon.
Terompet yang terbuat dari bahan limbah kertas karton dan kardus bekas ini disiapkan Ngatiman sejak dua minggu jelang tahun baru.
“Bahane kulo tumbas saking tukang karton lan kardus bekas,trus kulo resik i (bahannya saya beli dari tukang koran dan kardus bekas lalu saya bersihkan) setelah itu dibentuk pola terompet yang akan saya buat,” papar Ngatiman saat diwawancara.
Terompet buatannya terbilang sangat rapih dan dijual dengan variasi harga dari Rp.10.000 hingga Rp.25.000 tergantung bentuk dan besar nya terompet.
Bambang pembeli mengatakan,”Saya beli terompet untuk anak saya,biar bisa ditiup pas jam 12.00 nanti,daripada main petasan atau kembang api bisa membahayakan,” kata Bambang.
Ngatiman berharap terompet nya dapat terjual habis agar bisa cepat kembali ke kampung halamannya di Wonosari.
Kirim Komentar