Gudeg.net- Kompleks Puro Pakualaman melaksanakan Prosesi Majang dan Tarub jelang perhelatan akbar Dhaup Ageng. Tarub yang terdiri dari beberapa bagian tersebut nantinya akan dipasang pada beberapa lokasi di Puro Pakualaman.
KPH Indrokusumo Ketua Umum Panitia mengatakan Prosesi Majang dan Tarub ini menandakan bahwa di Puro Pakualam akan mengadakan sebuah hajatan.
“Tarub ini hal juga merupakan hal yang biasa seperti masyarakat umum bila ada hajatan,bedanya kita pasang di beberapa titik lebih bantak karena memang lokasinya berbeda-beda,” ujar KPH Indrokusumo saat ditemui di Bangsal Sewotomo,rabu(2/1).
Sebelumnya seluruh komponen Tarub ini didoakan dengan prosesi Kenduri atau Selamatan terlebih dahulu agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan sejak awal hingga menjelang prosesi inti,tambah Indrokusumo.
Tarub sendiri terdiri dari Janur dan Tuwuhan. Tuwuhan meliputi dari tandun pisang, kelapa gading, bleketepe, padi, tebu dan beberapa daun pepohonan. Dan keseluruhan bahan Prosesi Tarub ini memiliki arti filosofi tersendiri bagi Puro Pakualam.
“Yang terpasang di Tarub ini merupakan gambaran harapan pada calon penganten,” terang Indrokusumo saat diwawancara.
Untuk filosofi isi dari Tarub KPH Indrokusumo menjelaskan,misalkan padi dengan bangun tulahnya itu harapan nantinya mereka tidak kekurangan makan. Sedangkan untuk tandun pisang melambangkan nantinya akan banyak keluarga seperti anak, kelapa gading melambangkan cengkir atau kenceng mikir tentang keteguhan hati menjalani hidup. Dan tebu yang berarti antep ing kalbu melambangkan kekhusuyukan pada yang Maha Kuasa,” papar Indrokususmo.
Nantinya Tarub yang sudah lengkap akan melewati Prosesi Majang yaitu memasang di tempat yang telah ditentukan. Seperti Puro Pakualam enam titik, Gedung Kepatihan dan Kediaman Manten Putri. Untuk Puro Pakualam nantinya Tarub akan Majang di bagian dalam Bangsal Sewotomo, Ruang Parang Karso dan bagian atas dari Bangsal Sewotomo.
Dengan adanya Prosesi Tarub dan Majang ini Pihak Puro Pakualam berharap agar diberi kelancaran dan tidak terjadi hal yang memberatkan jalannya seluruh acara dari awal hingga akhir prosesi.
“ Kalau memang hujan yan mudah-mudahan tidak terlalu mengganggu prosesi karena memang sudah musimnya tapi kami berharap semua lancar sampai selesai acara,” ungkap KPH Indrokusumo.
Kirim Komentar