Gudegnet - Agroedukasi “Caping Merapi” akan mengadakan “Pasar Sehati”. Dalam acara yang digelar 2-5 Februari 2019 ini, akan hadir aneka kuliner tradisional dan kekinian yang merupakan hasil olahan dari berbagai hasil tani.
Kuliner yang akan disuguhkan diolah dari aneka komoditas. Sebut saja bubur manado, bubur gurih, nasi pondoh, jadah, nasi sorgum, bubur kampiun dari padi; puding jagung, nasi jagung dari jagung; ketan mangga, cacao nibs dari buah.
Ada juga aneka sayuran seperti pecel, gudangan, buntil, jantung pisang, dan lain-lain. Tak ketinggalan es krim labu, prol labu, soto daging, brongkos, aneka olahan dari singkong, telur, ikan, susu, kelapa, hingga minuman berbahan herbal seperti kunir asem, gula asem, sirup jahe.
Acara ini akan digelar pukul 07.00 – 15.00 di Kebun Anggrek Tajem dan Caping Merapi, Jalan Raya Tajem KM 2,5 Wedomartani, Sleman.
Dita, panitia Pasar Sehati mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan petani-petani dan pelaku usaha mikro. “Kita edukasi supaya mereka menjual hasil olahan yang sehat. Yang masuk di sini kita kurasi dulu sampai berkali-kali sampai rasanya bisa bener-bener enak dan sehat,” ucapnya Rabu (29/1).
Nantinya akan ada stand-stand, sesuai dengan komoditas. Misalkan jagung, olahan kedelai, dan lain-lain.
Dita mengatakan, untuk menghadiri acara ini pengunjung bisa langsung datang ke Caping Merapi, namun disarankan untuk mendaftar terlebih dahulu sehingga pihaknya dan petani bisa mengestimasi jumlah pengunjung.
Makanan dan minuman dijual dengan harga cukup terjangkau, yakni antara Rp 5000 hingga Rp 30.000.
Sebelumnya, Pasar Sehati pernah diselenggarakan pada bulan Desember lalu. Saat itu, acara ini dikunjungi oleh kurang lebih 1000 hingga 1500 pengunjung per hari. Hadir pula beberapa perwakilan dari hotel yang kemudian memesan langsung pada petani.
“Itu yang kita inginkan di Pasar Sehati. Kita memotong jalur jualan petani supaya mereka bisa langsung ketemu dengan konsumennya,” kata Dita.
Dengan diadakannya acara ini, pihaknya berharap agar petani organik dapat memiliki pendapatan yang wajar. “Kemudian kita ingin masyarakat itu sadar akan makanan yang sehat. Bukan hanya enak tapi sehat,” ucapnya.
Kirim Komentar