Gudeg.net – Dukuh Sembung, Desa Balecatur Kecamatan Gamping Sleman diresmikan menjadi Kampung Gizi oleh Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun (6/2). Muslimatun menandai peresmian ini dengan menandatangani prasasti di lapangan Dukuh Sembung, dan penyerahan rompi ahli gizi kepada sejumlah siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jitengan 2 hari Rabu (6/2).
“Ini (peresmian kampung gizi) merupakan bukti dari sinergi 5 pilar yang diantaranya adalah Pemerintah dan Akademisi. Saya ingin ini menjadi program Kabupaten Sleman,” ujar Sri Muslimatun dalam pidato sambutannya (6/2).
Peresmian ini adalah upaya dari Pemerintah Kabupaten Sleman bersinergi dengan Akademisi dalam hal ini Poltekes Yogyakarta dalam menurunkan angka gizi buruk, yang dapat menyebabkan stunting, yang ada di Kabupaten Sleman.
Selain itu, pencapaian ini juga selaras dengan inovasi yang telah dilakukan Dinas Kesehatan Sleman, yaitu Gerakan Ayo Menimbang Cegah dan Atasi Stunting (Gambang Stunting). Meski angka stunting di Sleman telah turun prevalensinya ke 11.00%, tetapi ujar Muslimatun, pemerintah dan elemn lain harus tetap bekerja keras untuk mencegah dan mengatasi stunting.
Joko Susilo, Direktur Poltekes Kemenkes Yogyakarta, menjelaskan bahwa Dukuh Sembung dipilih karena Poltekes ingin mengembangkan tridarma, dank arena di dukuh ini juga ditemui delapan balita yang mengalami stunting.
“Kita ingin mengatasi secepatnya (permasalahan stunting) di Dukuh Sembung. Dan kebetulan di Sembung ini adalah satu wilayah dengan wilayah binaanya Politeknik Kemenkes Yoyakarta. Jadi kita ingin mengabdikan secara langsung dan menuntaskan masalah stunting di wilayah ini,” paparnya di kesempatan yang sama (6/12).
Menurutnya lagi, program ini adalah pengabdian khusus jurusan gizi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, khususnya mengedukasi masyarakat agar sadar gizi.
Dalam realisasinya, dalam program kampung gizi ini nantinya terdapat beberapa ahli gizi yang mendampingi keluarga berpotensi stunting, dengan rasio satu banding satu.
Jadi, dalam satu keluarga didampingi oleh satu ahli gizi. Maka keluarga yang berpotensi stunting seperti ibu hamil maupun bayi dan balitanya akan didampingi oleh satu ahli gizi yaitu dosen Poltekes Kemenkes Yogyakarta.
Kirim Komentar