Gudegnet - Kopi Bumbung memiliki ciri khas dalam menyajikan kopinya. Sesuai dengan nama bumbung yang berarti bambu, di sini kopi disajikan dalam bambu sebelum dituang ke cangkir.
Ketika memesan menu kopi bumbung, akan disajikan kopi dalam bambu, cangkir kecil yang ditutup daun pisang, gula dan dua kue semprong.
"Fungsi bumbungnya seperti termos," kata Arifin, pengelola Kopi Bumbung, Kamis (7/2). Seperti termos,bambunya memiliki tutup dan kemudian kopi dituang sedikit demi sedikit.
Arifin menceritakan, ide penyajian kopi dalam bambu ini berawal dari sang pemilik yang mengenang kebiasaan ayahnya, yakni membawa bekal air putih dalam bambu saat ke sawah.
Menurut Arifin, pembuatan bambu yang dipakai di sini dibuat dengan proses yang cukup panjang. Bambu yang digunakan tak menyisakan aroma bambu ketika disajikan.
Konsep tempat ini sebagai "warung desa" memiliki poin tersendiri. Dengan bangunan berbentuk joglo, Meja dan kursinya terbuat dari kayu. Suasana yang terbangun menjadi natural karena memang terletak di desa.
Ada beberapa tempat makan. Selain di joglo ada juga aula cukup luas yang juga berbentuk ala pedesaan. Tambah menarik, pengelola membuat beberapa spot selfie di beberapa tempat.
Sesuai konsep bangunan, menu yang disajikan juga merupakan menu ala desa. Mulai dari sayur brongkos, oseng-oseng,hingga yang paling favorit, sate belut.
Daging belut berbentuk kotak-kotak dan berukuran cukup besar, disajikan dengan sambal, bawang merah dan potongan cabai. Ada pula snack seperti pisang goreng, mendoan, hingga singkong goreng. Harga makanan berkisar Rp5000 hingga Rp25.000.
Selain kopi, di daftar minuman ada wedang asem, wedang ronse, es campur, kunir asem, dan yang lainnya. Tertarik? Kopi bumbung buka dari pukul 9.00 hingga 18.00. Alamatnya ada di Lembah Goron, Mranggan, Margodadi Seyegan, Sleman.
Kirim Komentar