Gudeg.net- Pohon bambu dan cerita masa kecil membuat seorang pria asal Yogyakarta Ameng Suprapto (52th) untuk berkreasi menghasilkan kerajinan tangan dari bambu. Kerajinan bambu yang diproduksi oleh nya ialah celengan bambu ukir.
"Celengan bambu ini saya ukir dengan beragam tokoh pewayangan seperti Semar, Rama Shinta, Nakula Sadewa, dan beberapa motif lainnya," ujar Ameng Suprapto saat ditemui di rumah kreasi AAA Collection di jalan Gajah Mada Purwokinanti Pakualaman Yogyakarta,(8/1).
Ameng juga menjelaskan bahwa ide pembuatan celengan ini terinspirasi dari orangtuanya yang sering menambung pada bilah bambu dirumahnya dahulu. Dan untuk bahan bambu yang ia pergunakan ialah bambu berjenis wulung.
"Karena bambu wulung tidak terlalu keras namun kuat dan mudah untuk diukir. Tinggal dipotong sesuai ukuran lalu dijemur dan siap untuk diukir sesuai pesanan," jelasnya.
Untuk produksi celengan bambu ini ia mendapat pasokan dari para petani bambu di Purworejo dan Magelang. Per satu bulan rumah kreasinya memproduksi celengan sekitar 1.000 buah dan hingga saat ini kerajianan bambu miliknya ini sudah merambah hampir seluruh Indonesia.
"Kebanyakan pemesan itu dari Kalimantan,Sumatera dan Jawa sendiri, kebanyakan untuk diperjualbelikan kembali namun ada juga beberapa Instansi Pemeritahan seperti Surabaya yang memesan ini sebagai souvenir kedinasan," tutur pria yang juga seorang Abdi Dalem Puro Pakualaman ini.
Rumah kreasi milik Ameng yang memperkerjakan 9 karyawan ini sudah memproduksi kerajinan celengan bambu sekitar 5 tahun namun sebelumnya ia sempat juga memproduksi beberapa kerajinan jenis lainnya.
"Sudah empat tahun lebih ini saya fokus di celengan bambu ukir dan saya sudah mengekspornya hingga Malaysia dan berencana akan ke negara tetangga lainnya," ungkapnya.
Untuk negara Malaysia telah menjadi langganan bagi rumah kerajinan Ameng ini dan dalam sekali pengiriman ia dapat meraup keuntungan cukup bagus guna mencukupi biaya produksi.
Harga jual untuk celengan bambu ukir ini berfariatif tergantung dari besar kecil serta jenis ukirannya dan harga yang ditawarkannya berkisar dari Rp.6000 hingga Rp.35.000 per satu buah celengan. Celengan bambu ini dipasarkan di Malioboro, Pasar Bringharjo dan dijual secara online dengan memanfaatkan media sosial.
Kesuksesan rumah kreasi kerajinan bambu milik Ameng ini tidak berjalan dengan mulus. Sebelumnya ia sempat memproduksi tas natural berbahan seperti eceng gondok, namun perlahan pupus akibat sepi nya permintaan yang biasa ia terima.
"Sekarang sudah lumayan cukup berjalan dengan baik,oleh karena itu untuk saat ini akan fokus kepada kerajinan dan pesanan celengan ini dulu. Dan saya akan terus berinovasi untuk mengikuti permintaan pasar yang terus berkembang," ucap Ameng saat diwawancara.
Kirim Komentar