Gudeg.net- Program Studi Kajian Pariwisata Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar seminar dengan tajuk 'Legenda Borobudur' di Royal Ambarukmo, Jumat (15/2). Seminar yang mengangkat segala sudut pandang tentang Candi Borobudur ini didukung oleh Kementerian Pariwisata Idonesia.
Ketua Program Studi S2&S3 Kajian Pariwisata Pascasarjan UGM Hendri Adjie Kusworo mengatakan dalam seminar ini akan mengulas sejarah dari Borobudur termasuk regulasi, mitos, filsafat, arkeologi, hingga misterinya.
“Semua akan kami bahas pada seminar Legenda Borobuudur ini, dan yang terpenting saat ini adalah regulasi dari Borobudur itu sendiri sebagai destinasi wisata,’ jelasnya.
Dengan regulasi yang baik dan benar, nantinya akan menjadikan pengelolaan Candi Borobudur lebih baik lagi. Borobudur merupakan warisan kebudayaan yang telah diakui oleh UNESCO sebagai Mahakarya arsitektur peradaban dunia, maka diperlukan regulasi yang baik demi kelangsungannya, tambah Hendri.
Seminar ini dihadiri juga oleh Wakil Gubernur DIY Paku Alam X, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dan Menteri Pariwisata RI Arief Yahya.
Dalam sambutannya Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan bahwa seminar ini merupakan instruksi langsung dari Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dalam rangka peningkatan kunjungan wisatawan.
“Seusai kunjungannya ke Angkor Wat Kamboja, Wapres gelisah mengapa jumlah kunjungan wisatawan Borobudur kalah dari Angkor Wat,” tuturnya.
Kunjungan Angkor Wat Kamboja bisa mencapai 2,5 juta per tahun tetapi Borobudur hanya bisa mencapai 250 ribu. Karena itu Wapres menginstruksikan membuat seminar Legenda Borobudur sebagai cara untuk mengumpulkan pemerintah daerah, akademisi serta stakeholder untuk membahas Borobudur agar bisa mengalahkan Angkor Wat Kamboja
“Borobudur saat ini masuk dalam program pengembangan 10 Bali baru sebagai salah satu destinasi wisata yang akan digenjot lagi jumlah kunjungan wisatawannya,” kata Arief Yahya.
Kementerian Pariwisata berencana akan membuat sejumlah lomba tentang Borobudur yang dikoordiinasikan oleh UGM diantaranya lomba penulisan, lomba visual yang terdiri dari film,musik atau animasi, dan lomba Legenda Borobudur bagi milenial.
“Sejumlah lomba itu merupakan cara untuk mengembangkan Borobudur agar lebih populer lagi untuk diminati oleh para wisatawan domestik atau mancanegara,” tegas Menteri Pariwisata.
Seminar ini diharapkan dapat menemukan langkah-langkah pasti untuk lebih mengembangkan kembali Borobudur sebagai salah satu Mahakarya Budaya Dunia.
Kirim Komentar