Gudeg.net — Sebagai bagian dari Festival Godhong Opo-opo, Dinas Kebudayaan (Disbud) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengadakan Diskusi Pemanggungan Sastra dan Dramatic Reading naskah lakon Rabu, 20 Maret 2019 mendatang. Menggandeng Teater Muara dan Komunitas Rondjeng, acara ini akan dilaksanakan di Selasar Pojok Beteng Wetan, Kampung Siliran, pukul 19.30 WIB.
“Acara ini untuk memberikan ruang ekspresi bagi para pelaku seni dan budaya di Yogyakarta, serta mengembangkan dan memajukan seni budaya baik tradisional maupun modern,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Ir Eko Suryo Maharsono, Rabu (13/3), melalui rilis yang diterima Gudegnet.
Agenda yang diprakarsai oleh pengamat budaya, Indra Tranggono, ini menggandeng Drs Hamdy Salad, penyair dan dramawan yang aktif mengamati dan menulis persoalan pemanggungan sastra, dengan moderator jurnalis dan teaterawan, Khocil Birawa.
“Yogyakarta memiliki banyak grup kesenian, sanggar atau komunitas budaya yang potensial. Merespons hal itu, Disbud memberu ruang ekspresi, agar muncul berbagai ide dan karya seni budaya yang berkualitas,” ujar Eko Suryo lagi.
Setelah diskusi, pertunjukan dramatic reading atas naskah berjudul ‘Gogrok’ karya Indra Tranggono akan dimainkan Teater Muara dengan sutradara Luwi Darto, dan penata musik Sulis.
Pertunjukan ini bisa dianggap ‘pemanasan’ untuk Teater Muara sebelum mementaskan judul yang sama dalam bentuk pagelaran drama di Pendhapa Art Space, 28 April 2019 mendatang.
Teaterawan yang terlibat dalam produksi ini adalah Chandra Nilasari, Elyandra Widharta, Gita Gilang, Yan Jangkrik, Titik Suharto, Ade Cluring, Teteh Dayatami, Rully Ismada, Luwi Darto dan Khocil Birawa. Tata cahaya oleh Lintang Radittya.
“Kami mendukung acara ini karena semakin menghidupkan Selasar Pojok Wetan, Sliliran sebagai heritage sekaligus ruang budaya bagi publik,” ujar Heru Prasetyo, pimpinan Komunitas Rondjeng. Acara ini akan dibuka untuk umum dan gratis.
Kirim Komentar