Gudeg.net- Yogyakarta cukup tangguh untuk merespon cepat penanganan bencana termasuk sejumlah sektor terdampak. Dan tidak perlu adanya peningkatan status keadaan darurat baik dalam segi respon cepat bencana maupun sumber dayanya.
Hal itu disampaikan oleh Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD DIY Danang Samsu Rizal seusai melakukan Rapat Koordinasi Penanganan Dampak Bencana di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (19/3).
Terdapat beberapa sektor yang terdampak dari bencana yang terjadi dua hari lalu diantarnya sektor infrastruktur, sosial budaya, ekonomi produktif, lingkungan dan pemerintahan.
"Instansi yang menangani beberapa sektor yang terdampak menyatakan sudah siap dengan segala penanganan serta pemulihan atas bencana yang terjadI," ujarnya.
Sektor infrastuktur dan penanganan aset daerah yang ditangani oleh Pekerjaan Umum (PU) dan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) juga melaporkan kecukupan anggaran belanja tidak terduga bila dibutuhkan dalam menangani bencana yang terdampak, tambahnya.
Danang melanjutkan, untuk sektor sosial budaya masih dalam kajian karena dibutuhkan beberapa pembahasan dengan sejumlah pihak terkait.
“Kerusakan beberapa bagian dari Makam Raja Imogiri sudah diantisipasi dengan cara penutupan dengan terpal agar tidak terdampak lebih besar lagi bila terkena air hujan kembali,” jelasnya.
Sedangkan untuk sumber daya manusia seluruh petugas dan relawan bencana sudah siap dan tidak terdapat kekurangan. Pada sektor logistik, Dinas Sosial turut melaporkan bahwa pihaknya menjamin ketersediaan pangan sangat cukup dan memadai untuk penanganan bencana hingga satu bulan kedepan.
Terkait dua Kabupaten seperti Bantul dan Kulonprogo telah menaikan status Siaga Darurat Bencana, Danang menuturkan seluruhnya diserahkan kepada pemerintah setempat untuk dapat menggunakan dana anggaran tidak terduganya.
“Tetapi bila mereka (Bantul dan Kulonprogo) masih membutuhkan dana tambahan penanganan maka dari Propinsi akan mensupportnya,” tegas Danang.
Terkait dengan cuaca, Staf Analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY Romadi menjelaskan, bencana yang terjadi merupakan dampak dari badai siklon topis Savannah.
“Badai Siklon Tropis Savannah yang terjadi di Samudera Hindia mengakibatkan hampir seluruh DIY terkena dampaknya karena badai tersebut menyerang sekitar pesisir seperti Bantul dan Gunung Kidul,” jelasnya.
BMKG memprediksikan bahwa hujan lebat yang cukup panjang seperti kemarin tidak akan terjadi lagi disekitar DIY. Akan tetapi hujan dengan intensitas sedang kemungkinan akan tetap terjadi namun tidak akan berdampak seperti yang terjadi kemarin,” tutur Romadi saat diwawancara.
Kirim Komentar