Gudeg.net - Sebagai dukungan dan partisipasi dalam rangka menyambut Tribute to OHD, “80 Nan Ampuh” yang diinisiasi oleh SICA dan MDTL, PartNer Yogyakarta menyelenggarakan pameran bertajuk Quo Vadis. Pameran yang ini menghadirkan karya 3 seniman, yaitu Desrat Fianda, Fendry Ekel dan Jumaldi Alfi.
Pameran ini bertempat di Sarang Building Blok #1 Kalipakis Rt 05/11 Tirtonirmolo, Kasihan Bantul, Yogyakarta.
PartNer Yogyakarta menerangkan, Quo Vadis adalah sebuah kalimat dari bahasa latin yang secara harafiah berarti ke mana engkau pergi?, sebuah pertanyaan yang selalu hadir dalam kehidupan manusia, yang mengarahkan kita kepada masa depan, yang menjadi semangat untuk terus berbuat dan memberi lebih.
Pameran ini menghadirkan 4 karya: “The Meeting” dan “Malin Kundang Story” karya Desrat Fianda, “Six Degrees of Separation” karya Fendry Ekel, dan “Myth of Sysiphus” karya Jumaldi Alfi.
Masing-masing seniman tentunya memiliki karakternya masing-masing. “Basis perwujudan karya Desrat Fianda berawal dari kalimat-kalimat atau penggalan-penggalan teks dari suatu cerita hingga pepatah dari latar belakang kebudayaan Minangkabau tempat di mana ia dibesarkan,” terang PartNer Yogyakarta dalam keterangan tertulis.
Karya lain tak kalah menarik. Karya Fendry Ekel berkenaan dengan catatan dan ingatan, catatan atau monumen sebagai orientasi pribadi maupun lingkungannya. Ekspresi kreatif dituangkan melalui garis dan warna berlapis-lapis dengan memadukan media dan teknik.
Sedangkan gagasan-gagasan karya Jumaldi Alfi banyak terpicu dari pengalaman di wilayah pribadinya. Gagasannya dituangkan melalui elemen-elemen visual garis, warna, tekstur maupun tanda atau kode visual yang menarik, mencerminkan ruang lingkup referensi yang luas baik sejarah, budaya, spiritual maupun benda-benda.
Pameran masih berlangsung hingga 8 Mei 2019.
Kirim Komentar