Seni & Budaya

Oei Hong Djien: Orang Salah Mengira Kolektor Uangnya Banyak

Oleh : Wirawan Kuncorojati / Selasa, 16 April 2019 11:00
Oei Hong Djien: Orang Salah Mengira Kolektor Uangnya Banyak
Oei Hong Djien (kiri) dan Nasirun (tengah) hadir sebagai narasumber bincang-bincang seni 'Patron' di Sarang Building, Tirtonirmolo, Bantul, Selasa (15/4/2019) - Gudegnet/ Wirawan Kuncorojati

Gudeg.net – Kolektor lukisan Oei Hong Djien dan pelukis Nasirun hadir sebagai narasumber dalam acara bincang -bincang seni ‘Patron’ yang digelar di Sarang Building, Tirtonirmolo, Bantul pada Selasa (16/4/2019) sore.

Dalam perbincangan, Hong Djien antara lain mengungkapkan masa awal ia bersentuhan dengan seni rupa hingga menjadi kolektor. Ia mengisahkan, sejak masih sangat muda, di kediamannya sudah tergantung lukisan. Hal ini yang membuatnya familier dengan karya seni khususnya lukisan.

Pria yang juga akrab disapa Pak Dokter ini mengutip sebuah bagian dari buku karyanya sendiri, “Seni dan Mengoleksi Seni”, buku yang berisi perjalanannya sebagai kolektor seni.

Dalam buku tersebut antara lain ia menulis, ada tiga hal yang menjadi dasar dalam mengoleksi seni yakni rasa cinta, kesabaran dan dana. Ia melanjutkan, dana menjadi kendala ketika balance tidak seimbang, di mana passion lebih besar dari kemampuan.

“Orang salah mengira kolektor uangnya banyak,” ucap kolektor kelahiran Magelang, 80 tahun lalu ini. “Terus terang saja saya sejak awal mulai mengoleksi, balance saya itu merah. Bukan saya mengatakan anda lebih kaya dari saya, tapi kalau uang kontan saya pasti kalah,” lanjutnya.

Menurutnya mengoleksi bukanlah tentang spending money, tapi mengonversi aset, dari uang menjadi barang-barang yang lebih bisa dinikmati.

Hong Djien mengungkapkan, saat ini ia berada di fase yang berbeda dengan waktu masih muda. “Dulu lihat karya bagus harus memiliki. Kalau sekarang sudah senang kalau bisa berbagi,” katanya.

Nasirun, selain sebagai pelukis, juga mengoleksi karya. Ia mengungkapkan, dari koleksi-koleksi tersebut ia bisa belajar kembali kepada seniman-seniman pendahulu.

“Saya juga bisa belajar dan bisa melihat, bagaimana mereka menurut saya bukan saja seniman namun juga pejuang, dan secara alamiah kita-lah yang akan menggantikan,” katanya.

Acara bincang-bincang ini merupakan rangkaian "80 Nan Ampuh", pameran yang digelar sebagai apresiasi terhadap kontribusi Hong Djien pada dunia seni rupa.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    SWADESI ADHILOKA

    SWADESI ADHILOKA

    Handayani FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini