Gudeg.net—Pengamatan Gunung Merapi pada tanggal 29 April 2019, periode 00.00-24.00 WIB menunjukkan terjadinya empat kali guguran lava ke arah tenggara, atau hulu Kali Gendol dengan jarak luncur 650-850 meter.
Visual Merapi tampak ada asap solfatara warna putih dengan intensitas tebal. Ketinggian asap ada di 50 meter di atas puncak Gunung Merapi.
Sedangkan data kegempaan menunjukkan terjadi 16 kali gempa guguran, satu kali gempa hembusan, dua kali gempa low frequency. Gempa vulkanik dangkal dan gempa tektonik terjadi satu kali. Sedangkan gempa hybrid/fase banyak terjadi sebanyak enam kali.
Sejak 21 Mei 2018, status Gunung Merapi belum beranjak dari Level II atau ‘Waspada’. Masyarakat di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III diharapkan untuk selalu siaga terhadap perubahan Merapi, juga mengikuti informasi perkembangannya.
Radius tiga kilometer dari puncak diharuskan steril dari aktivitas penduduk. Pemerintah daerah juga mengimbau agar masyarakat mengantisipasi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan ISPA dan gangguan penglihatan.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk mewaspadai hujan yang terjadi di seputar Gunung Merapi, terutama di puncaknya. Jika terjadi hujan, dapat mengakibatkan bahaya lahar.
Informasi ini dihimpun dari BPPTKG, PVMBG, dan Magma Indonesia. Laporan lengkap dapat dilihat di atau akun media sosial resmi BPPTKG.
Kirim Komentar