Gudeg.net- Dari pantauan CCTV, Gunung Merapi kembali teramati mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak dua kali pada, Rabu (8/5) dengan jarak luncur berkisar 950-1400 meter dan mengarah arah hulu Kali Gendol.
Keterangan tersebut diungkapkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui akun media sosial Magma Indonesia, Rabu,(7/5).
Selain itu pengamatan pada periode pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, Gunung Merapi juga mengalami sejumlah gempa guguran dengan jumlah 10 kali, amplitudo 3-30 mm selama 46-138 detik, 2 kali gempa hembusan dengan amplitudo 7 mm selama 18.6-40 detik, satu kali gempa low frekuensi beramplitudo 5 mm dengan durasi 15 detik.
Kegempaan Hybrid atau Fase Banyak berjumlah enam kali dengan amplitudo 2-21 mm selama 7.8-12.8 detik, satu kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 65 mm selama 11 detik, dan gempa tektonik jauh dengan amplitudo 15 mm dan durasi 115 detik.
Angin di Gunung Merapi bertiup lemah ke arah selatan. Suhu udaranya 16-21 derajat Celsius dan kelembapan udaranya 67-97 persen dan tekanan udara 567-708 mmHg.
Dari keseluruhan laporan aktivitas Gunung Merapi ini, BPPTKG tetapkan kondisi Merapi belum berubah masih pada WASPADA (Level II).
Dan BBPTKG merekomendasikan para warga agar yang berada pada KRB III mengosongkan wilayah sekitar 3 Km dari puncak dan melarang pendakian ke puncak Merapi.
Untuk informasi yang akurat warga diharpakan dapat mengakses website www.merapi.bgl.esdm.go.id dan media sosial twitter dari BPPTKG Yogyakarta @BPPTKG.
BPPTKG berharap warga tidak terpncing akan berita bohong atau Hoax tentang Merapi sebelum mengecek di website maupun akun media sosial resmi.
Kirim Komentar