Gudeg.net- Bank Indonesia Cabang DIY menggandeng Pemerintah Kota Yogyakarta meresmikan program Pasar Kawasan Bebas Uang Lusuh (Pa’ Kabul) di Kantor Disperindag Pasar Beringharjo, Rabu (22/5).
Deputi Bank Indonesia Cabang DIY Sri Fitiani mengatakan, program ini diadakan guna mengatasi masih adanya peredaran uang yang sudah usang atau lusuh di pasaran.
“Program ini salah satu cara efektif untuk meminimalisir peredaran uang usang yang sudah tidak layak untuk transaksi ekonomi,” ujarnya.
Iapun menuturkan nantinya akan dibuka sebuah posko atau agen agar para masyarakat dapat menukarkan uang lusuh yang sudah tidak layak pakai untuk diganti dengan uang yang layak edar. Nantinya para agen akan mengumpulkan uang lusuh dari masyarakat untuk secara berkala akan ditukarkan ke Bank Indonesia.
Program Pa’ Kabul merupakan salah satu kebijakan dari Bank Indonesia yaitu Clean Money Policy, dimana uang yang digunakan masyarakat adalah uang yang tidak lusuh.
Untuk penukaran uang lusuh, Bank Indonesia DIY juga bekerjasama dengan bank swasta sebagai penampung seperti Bank Mandiri dan Bank Jogja. Mekanisme penukaran uang lusuh dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan pada sejumlah agen uang lusuh yang telah ditunjuk oleh Bank Indonesia.
“Para agen uang lusuh akan mendatangi para pedagang di Pasar Beringharjo untuk mengumpulkan uang lusuh dan akan ditukar dengan uang baru di bank yag sudah ditunjuk sebagai bank penampung tadi,” tuturnya.
Acara peresmian Pa’Kabul juga dihadiri oleh Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi. Heroe didaulat untuk mengesahkan sejumlah agen uang lusuh yang telah ditunjuk oleh BI DIY.
Dalam sambutannnya Heroe Poerwadi menjelaskan dengan ditariknya uang lusuh dari peredaran di Pasar Beringharjo akan menjadikan pasar memiliki daya tarik lebih.
“Dengan peredaran uang yang baru, otomatis pengunjung pun akan senang karena uang baru pastinya lebih baik, bagus dan bersih. Dan otommatis akan menambah semarak transaksi ekonomi di pasar terbesar di Yogyakarta ini,” ungkap Wawali.
Kirim Komentar