Gudeg.net- Sepuluh hari menjelang Idul Fitri para penyedia jasa penukaran uang jalanan mulai menjamur di sejumlah titik di kota Yogyakarta. Seperti yang terlihat di sepanjang jalan kawasan Titik Nol Yogyakarta hingga perempatan besar Gondomanan.
Menurut salah satu penyedia jasa penukaran uang jalanan Yunan, jasa penukaran uang tahun ini mengalami penurunan dari tahun lalu.
“Tahun lalu 10 hari jelang Lebaran sudah cukup ramai, beda dengan tahun ini. Mungkin karena masih banyak wara yang belum mendapatkan uang Lebaran dari temppat kerjanya,” ujarnya saat ditemui di Jalan Senopati, Sabtu (24/5).
Ia mengakui penurunan dikarenakan pada tahun ini Bank Indonesia Yogyakarta meyediakan waktu lebih panjang untuk masyarakat menukar uang langsung melalui mobil kasnya. Belum lagi dengan adanya mobil kas yang standby di depan BI Yogyakarta dari pertengahan puasa.
Para penyedia jasa penukaran menyiapkan uang pecahan dari Rp.1000 hingga Rp.20.000 dengan jumlah stok yang berbeda-beda. Semua uang tersebut dimasukan ke dalam plastik agar selelu terlihat rapi dan tidak kotor dari debu jalanan.
“Kalau tidak diplastiki seperti ini nanti berdebu, para pelanggan gamau menukar dengan uang yang kotor apalagi tidak ada bau barunya,” ungkapnya.
Untuk keuntungan para penyedian jasa penukaran uang ini adalah dengan cara mengambil sekitar 10% dari yang ditukarkan oleh masyarakat. Dan keuntungan akan bertambah bila mendekati Lebaran sesuai dengan banyaknya permintaan.
“Sekarang ya masih 10% akan tetapi mendekati Lebaran, kami ambil untung sekitar 20% tetapi tergantung pada jumlah penukarannya. Kalau nukar nya banyak masih bisa nego ko, kita juga tidak terlau mencekik warga,” tegasnya.
Menurut Yunan saat ini masyarakat lebih meminati uang baru pecahan antara Rp.5.000, Rp. 2.000 dan Rp.1000 untuk ditukarkan. Hal itu dikarenakan bank tidak dapat menukarkan pecahan kecil dalam jumlah yang banyak.
“Bank hanya mau diturkarkan uang pecahan Rp.1.000 atau Rp.2.000 berjumlah paling kecil 200 lembar dan sedangkan di kami bisa dalam jumlah berapa saja dan uang yang kami sediakan seluruhnya uang asli tidak ada uang palsu,” jelasnya.
Yunan dan beberapa penyedia jasa tukar uang lainnya menggelar lapak mulai dari pukul 09.00 hingga malam hari.
Dari pantauan Gudeg.net, masyarakat mulai banyak berdatangan untuk menukarkan uang menjelang sore hari, dimana jam pulang kerja atau sekedar waktu menugguu berbuka puasa atau Ngabuburit.
Kirim Komentar