Berita

Idulfitri 1441 H, Jasa Tukar Uang Jalanan Turun Omset

Oleh : Rahman / Sabtu, 23 Mei 2020 13:28
Idulfitri 1441 H, Jasa Tukar Uang Jalanan Turun Omset
Seorang penyedia jasa penukaran uang baru menawarkan jasanya kepada warga yang melintas di Kawasan Titik Nol Yogyakarta, Sabtu (23/5)Gudeg.net/Rahman

Gudeg.net- Satu hari menjelang perayaan Idulfitri 1441 H tidak dapat membuat para penyedia jasa penukaran uang jalanan tersenyum pasalnya terjadi penurunan omset.

“Kami membuka lapak mulai dari seminggu lalu dan hingga saat ini masih belum bisa mencapai target seperti tahun lalu, ini karena pandemi corona sepertinya,” ujar Yunan penyedia jasa penukaran uang di Kawasan Titik Nol Yogyakarta, Sabtu (23/5).

Yunan menjelaskan, ia dan penyedia jasa lainnya sedari awal sudah menyadari adanya penyebaran virus corona membuat perekonomian Yogyakarta tersendat. Walau demikian mereka tetap optimis dapat membantu warga yang membutuhkan uang pecahan baru untuk berlebaran.

“Biasanya dari H-5 sudah ramai warga menukar, namun hingga satu hari jelang Lebaran masih sepi. Sepinya tidak hanya di lapak saya, akan tetapi di semua teman-teman juga,” jelasnya.

Ia mengakui penurunan omset  pada tahun ini dikarenakan berkurangnya para pemudik yang pulang ke Yogyakarta akibat dari adanya larangan mudik yang dicanangkan pemerintah.  

Idulfitri tahun ini Yunan telah menyiapkan sekitar Rp.30 juta lebih untuk memenuhi kebutuhan warga akan uang baru di lapaknya.

“Sekarang juga banyak para penyedia jasa tukar yang jualan secara online atau Cash on Delivery (COD) ke rumah para pemesan. Itu juga jadi siasat kami untuk menghabiskan stok uang baru,” tuturnya.

Para penyedia jasa penukaran menyiapkan uang pecahan dari Rp.1000 hingga Rp.20.000 dengan jumlah stok yang berbeda-beda. Semua uang tersebut dimasukan ke dalam plastik agar terlihat rapi dan tidak kotor dari debu jalanan.

Keuntungan setiap penukaran uang adalah dengan cara mengambil sekitar 10% dari yang ditukarkan oleh masyarakat dan bertambah sesuai dengan banyaknya permintaan.

“Misal yang nukar Rp.100 ribu, pembeli harus membayar Rp.110 ribu dan seterusnya sesuai kelipatan. Namun kalau jumlah besar bisa dinegosiasikan untuk kelebihannya,” ungkap Yunan.

Dari pantauan GudegNet dilapangan, terdapat sekitar 20 penyedia jasa uang baru yang hingga H-1 Lebaran masih menggelar lapaknya.

Yunan berharap, wabah corona lekas berlalu agar perputaran ekonomi masyarakat kembali seperti biasanya.

“Kami semua hanya bisa bersyukur dengan apa yang bisa didapat dan semoga corona cepat berlalu,” harapnya.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JogjaFamily 100,9 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM



    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini