Gudeg.net- Sejak bulan Agustus 2019 hingga tanggal 1 Juni 2019, telah terjadi sekitar 72 kali guguran awan panas dengan jarak luncur rerata berkisar 1000 meter hingga 2000 meter yang mengarah ke Hulu Kali Gendol.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Hanik Humaida dalam siaran presnya, Sabtu (1/6).
“Kondisi Merapi tetap dalam Status WASPADA akan tetapi objek wisata yang berada di luar batas radius bahaya 3 Km tetap AMAN untuk dikunjungi oleh para wisatawan,” ujar Hanik.
Dalam siaran persnya BPPTKG DIY menyatakan, Gunung Merapi yang berada di Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menurut periode pengamatan dari pukul 06.00 hingga 12.00 WIB telah terjadi sebanyak tiga kali guguran lava pijar.
Tiga guguran lava pijar tersebut berjarak luncur sekitar 550 hingga 1100 meter dan mengarak ke hulu Kali Gendol.
“Guguran lava pijar yang teramati melalui CCTV BPPTKG DIY berjarak luncur sekitar 550-1100 meter dan mengarah ke hulu Kali Gendol,” rilis BPPTKG DIY dan Magma Indonesia.
Sementara itu berdasar laporan terakhir Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga menyatakan periode pengamatan pukul 06:00-12:00 WIB secara visul Merapi terlihat jelas.
Ketebalan kabut 0-I, hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 50 m di atas puncak kawah. Jumlah kegempaan yang terjadi bejumlah lima kali dengan amplitudo 3-65 mm dan durasi : 38-115 detik.
Gempa hembusan terjadi 2 kali dengan amplitudo 2-3 mm dan durasi : 25-31 detik, sedangkan kegempaan Hybrid atau Fase Banyak berjumlah 2 kali dengan amplitudo 2 mm, S-P 0.5 detik dan durasi 5-9.5 detik.
Berdasarkan kondisi tersebut, pihak BPPTKG DIY tetap menyatakan bahwa status Merapi tidak berubah yaitu WASPADA dan warga yang berada dalam Kawasan Rawan Bencana III harus tetap waspada dan berhati atas segala kemungkinan. Dan tetap mengosongkan dari aktivitas dengan batas aman 3 Km dari pucak Merapi.
Pemerintah daearah dihimbau mempersiapkan prosedur penanganan kondisi darurat terhadap aktivitas masyarakat maupun wisatawan di aliran Kali Gendol dan sekitarnya. Dan diharapkan juga masyarakat untuk mengantisipasi bila terjadi hujan abu vulkanik yang diluncurkan Merapi.
Kirim Komentar