Gudeg.net- Ribuan peserta yang berasal dari sejumlah remaja masjid di Kota Yogyakarta mengikuti kegiatan yang bertajuk Gema Takbir Jogja 2019 di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, Selasa, (4/6).
Kegiatan festival takbir keliling yang diinisiasi oleh Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Gondomanan dan Remaja Masjid Gedhe Kauman ini dibuka secara simbolik oleh Ketua PP Muhamadiyah Haedar Nashir, GKR Mangkubumi dan Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan bahwa Idul Fitri ini merupakan momentum untuk mengikat silaturahmi, persaudaraan antar umat dan bangsa.
“Mengingat, momentum ini merupakan pasca pemilu, maka sangat tepat untuk merajut kembali benang yang terputus demi keutuhan bangsa dan negara,” ujarnya.
Haedar menambahkan, para generasi muda atau milenial yang mnegikuti gema takbir harus dapat menjadi sebuah ujung tombak dalam menyampaikan pesan damai. Karena generasi muda yang nantinya menetukan masa depan Indonesia.
“Mudah-mudahan bangsa Indonesia dapat melihat ke depan dengan potensi kebersamaan dan persatuan akan menjadi bangsa yang maju, besar dan kuat,” jelasnya.
Gema Takbir Jogja 2019 ini sama seperti tahun sebelumnya yaitu memperebutkan trofi prestisius Piala Raja, persembahan Raja Kraton Ngayogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X. Dan diikuti oleh 11 kelompok yang berasal dari perwakilan anak muda Muhammadiyah, remaja masjid, atau remaja pengajian di seluruh DIY.
Pada tahun ini festival takbir mengambil rute awal dari Masjid Gedhe Kauman lalu menyusuri Jalan KHA Dahlan, Jalan Nyai KHA Dahlan, Jalan Kauman dan finish di Masjdi Gedhe kembali.
Ketua Panitia Gema Takbir Jogja 2019, Miftakhul Ikhwan menuturkan, tahun ini festival takbir keliling mengambil tema 'Semangat Milenial Peduli Lingkungan Hidup'.
“Melalui tema tersebut, AMM ingin mengangkat misi penyelamatan lingkungan yang semakin tidak dipedulikan sampai saat ini, terlebih dengan isue sampah yang sempat terjadi di Yogyakarta,” tuturnya.
Namun lanjut Ikhwan, dengan tema ini juga diharapkan dapat mengedukasi masyarakat untuk lebih perduli lagi pada lingkungan dengan cara menajaga kebersihan di lingkungan kita sendiri. Selain itu kegiatan ini juga diharapkan dapat membangun pola pikir dan pemahaman masyarakat yang semakin maju dan terbuka tanpa sisi religiustas.
“Selain dapat menyemarakan malam Idul Fitri, kegiatan ini juga dapat menghibur masyarakat atau para wisatawan yang berada di Yogyakarta,” tutup Ikhwan.
Kirim Komentar