Gudeg.net - Memperingati Hari Purbakala ke-106, Festival Purbakala 2019 digelar di Museum Sonobudoyo, Jalan Pangurakan, Alun-alun Utara Yogyakarta pada 14 hingga 19 Juni 2019.
Festival ini mengusung tajuk “Heritage Festival Purba Mileniakala, Membaca Masa Lalu, Melakoni Masa Kini, Menata Masa Depan”.
Selain memajang benda-benda cagar budaya, festival ini akan diisi dengan beberapa kegiatan menarik seperti “Diskusi Purba”, “Sastra Purba”, “Malam Purba Milenialkala”, “Wayang Kulit Purba Milenialkala”, dan juga “Pasar Purba”.
Memasuki Museum Sonobudoyo, pengunjung dapat menjumpai berbagai benda cagar budaya. Benda-benda tersebut dilengkapi dengan penjelasan.
Seperti misalnya Gender Kyai Retna Dumilah. Gender ini merupakan salah satu instrumen dalam gamelan Slendro Kyai Retna Dumilah dari Bangkalan, milik Sultan Cakra Adiningrat II (Raja Bangkalan). Gender ini dibuat tahun 1828.
Ada pula Babad Cirebon, naskah yang ditulis menggunakan aksara dan bahasa Jawa. Naskah ini berisi tentang sejarah Cirebon.
Selain itu, ada pula pusaka meriam naga, topeng, lampu penerangan, dan masih banyak lagi.
“Dengan memperingati Hari Purbakala diharapkan mampu memberikan spirit kepada generasi masa kini,” kata Ketua Panitia, Sigit Sugito.
Lebih lanjut ia menerangkan, hasil kebudayaan masa lalu mempunyai benang merah dengan hasil kebudayaan saat ini dan yang akan datang.
Menurutnya, dengan berbagai peninggalan yang ada, lacakan masa lalu dapat terlihat dengan jelas untuk mempertimbangkan masa kini dan merancang masa depan.
Acara ini juga diramaikan dengan stand “Kuliner Purba” dan juga “Kopi Purba” dalam “Pasar Purba”, yang digelar di Ruang Utara ex Gedung KONI Museum Sonobudoyo.
Rangkaian acara akan ditutup dengan “Malam Purba Milenialkala” pada 19 Juni 2019. Akan ada penampilan duta-duta keistimewaan, dilanjutkan dengan malam pengukuhan dan penghargaan purbakala.
Acara akan dipungkasi dengan pertunjukan wayang kulit oleh Ki Ir Eko Suryo Maharso, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta.
Festival Purbakala terselenggara atas kerja sama Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Balai Penyelamatan Cagar Budaya DIY, Watu karya Institute, Yayasan Purba Milenialkala, Koseta, Inruka, dan Rumah Garuda.
Kirim Komentar