Gudeg.net- Fakultas Seni Media Rekam (FSMR) Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta kembali meggelar sebuah pameran fotografi bertajuk Hello Yesterday di Gedung Jurusan Fotografi ISI Yogyakarta, Minggu (23/6).
Pameran ini diselenggarakan dalam rangka pengerjaan tugas ujian akhir semester dua dari mata kuliah Fotografi Hitam Putih di FSMR.
Para peserta yang merupakan sejumlah mahasiswa angkatan 2018 ini menyajikan hasil dari pembelajaran proses developing and printing fotografi analog hitam putih yang telah mereka pelajari.
Ketua Pameran Natael Syamastyo Ajinugroho mengatakan, pameran kali ini sebagai salah satu refleksi pada sebuah teknologi fotografi yang sudah lampau.
“Pada pameran ini kami ingin kembali menyapa sebuah teknologi yang mungkin pada saat ini bukan lagi pilihan pertama dalam dunia fotografi,” ujarnya.
Natael menjelaskan, untuk menyelenggarakan pameran ini mendapatkan sebuah tantangan tersendiri. Pameran ini menjadikan sebuah pengalaman yang berbeda dari sebuah generasi yang lahir dimana teknologi membuat semua menjadi instan.
Selain itu menurut Natael, pameran ini juga banyak memberikan pembelajaran diantaranya belajar memahami teknologi fotografi yang tidak instan dan dapat lebih jauh lagi tentang berorganisasi.
“Kami juga dapat belajar menyelenggarakan sebuah pameran hingga bagaimana cara untuk dapat bertanggungjawab atas karya yang dibuat dan dipamerkan,” tuturnya.
Iapun berharap, pameran ini dapat bermanfaat bagi banyak kalangan baik bagi masyarakat umum maupun bagi para mahasiswa Jurusan Fotografi FSMR 2018 yang memamerkan karyanya.
Sementara itu Kurator Pameran Dr. Irwandi, M.Sn dan Danysswara, S.Sn menuturkan dasar kuratorial pameran ini adalah nilai dari estetis konsep dan subjek fotografi hitam putih yang berasal dari kamera analog.
“Fotografi Hitam-Putih yang berasal dari kamera analog sangat penting bagi mahasiswa fotografi ISI sebagai sarana pelatihan. Agar mereka benar-benar berfikir sebelum menekan tombol rana, karena selalu akan ada harga yang harus dibayar untuk setiap framenya,” tuturnya.
Sang kurator menjelaskan, banyak karya fotografi Hitam-Putih yang dipamerkan dengan memaksimalkan eksplorasi teknik fotografi analog yang mereka miliki.
“Ada yang menggunakan teknik Sandwich, dimana negative film ditumpuk dengan film yang sudah digores dan menghasilkan goresan- goresan absrak dari foto pada saat dicetak. Dan ada juga teknik cetak Lument Print, dimana kertas foto dibakar tanpa mengunakan enlarger dibawah cahaya terang selama berjam-jam,” jelasnya.
Pameran yang berlangsung pada tanggal 21-25 Juni 2019 ini juga menyelenggarakan berbagai kegiatan workshop dan diskusi. Workshop Kamera Lubang Jarum diadakan pada Sabtu (22/6), Workshop Fotografi Analog dan Proses Cuci Roll Film Hitam Putih pada Minggu (23/6).
Sedangkan untuk diskusi mengangkat tema Fotografi Analog Hari Ini dan seluruh kegiatan ini terbuka untuk umum serta tidak dipungut biaya sama sekali.
Kirim Komentar