Gudeg.net- Ratusan warga mengantri untuk mendapatkan ayam yang akan dibagikan secara gratis oleh Asosiasi Peternak Ayam Yogyakarta (Apayo) Kompleks Stadion Kridosono, Rabu (26/6).
Namun pada pembagaian ayam ini ada suasana yang sangat berbeda dengan antrian yang sebenarnya. Antrian yang selayaknya dilakukan oleh manusia namun kali ini digantikan oleh puluhan helm berjajar.
Suwoto warga Lempuyangan mengatakan, antrian sudah dimulai sejak pagi sedangkan waktu pemabagian dilakukan pada pukul 14.00 WIB.
“Dari jam 10 pagi orang-orang sudah berdatangan kesini, dan makin siang semakin ramai. Agar tidak lepas dari antrian saya taruh saja helm disana sebagai tanda antrian,” ujarnya.
Namun lanjut Suwoto, hal ini dilakukan oleh warga agar tidak ketinggalan mendapatkan kupon pembagaian ayam yang akan dibagikan oleh panitia. Selain helm ada juga yang menaruh sendal jepit atau batu di dalam antrian.
“Warga takut tidak kebagian ayam seperti yang terjadi di Balaikota dan juga karena kabarnya disini cuma kebagian 1000 ekor ayam. Jadi warga khawatir tidak kebagian,” jelasnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Prapti warga Bausasran yang juga turut menaruh helm miliknya pada saat menunggu antrian.
“Saya naruh helm disana karena kalau antri panas sekali, ajadi ya helm saja yang antri gantikan saya,” ujar wanita berusia 43 tahun itu.
Dari pantauan Gudeg.net, tepat pukul 13.45 WIB sejumlah petugas dari Apayo yang didampingi aparat Kepolisian telah selesai membagaikan sekitar 1000 kupon. Kupon tersebut nantinya akan ditukar dengan seekor ayam seberat hampir 2 Kg.
Pada hari ini sedikitnya 5000 ayam hidup akan dibagikan oleh Apayo kepada masyarakat Yogyakarta sebagai aksi protes atas murahnya harga jual ayam potong kepada penjual. Pembagian ayam hidup ini dilakukan pada empat titik yang tersebar di Kota Yogyakarta.
Ketua APAYO Hari Wibowo mengatakan, pembagian ayam ini dilakukan dengan tujuan agar masyarakat dapat menikmati ayam tanpa harus membeli dengan mahal dari pedagang.
“Peternak banyak yang merugi akibat murahnya harga jual ke pedagang kan tetapi pedagang menjual dengan harga cukup tinggi pada konsumennya, ada ketimpangan disini,” tegasnya.
Menurut Hari, Apayo juga menanyakan kepada para pedagang alasan mengapa mereka tidak mau menaikkan harga beli dari para peternak.
“Hari ini pedagang beli ke peternak Rp. 7.000- Rp.8.000 per Kg tapi mereka jual ke masyarakat Rp. 29.000- Rp.30.000 per Kg nya, jelas ini merugikan peternak. Dan saat ini banyak yang ingin menutup usaha ternak ayam potongnya,” jelas Hari.
Kirim Komentar