Gudeg.net—Sekali lagi tim Gudegnet menyusuri jalan Sidomukti, Tiyasan. Semenjak ramai dengan berbagai macam destinasi kuliner, kunjungan ke jalan yang masih asri dan rimbun ini menjadi perjalanan yang cukup rutin.
Kali ini tujuan madang jatuh pada Bubur Ayam Tiyasan di perempatan jalan Sidomukti. Tempat ini baru dibuka bulan lalu, saat Hari Kasih Sayang, 14 Februari 2020.
Berbentuk sederhana semacam kios burjo, pertanyaan pun muncul. Apa yang membuat tempat ini spesial dan ramai dikunjungi orang?
Bubur Ayam Tiyasan menyajikan bubur ayam yang berbeda cita rasanya dengan kebanyakan bubur ayam di luaran sana. Umumnya kita akan menemukan bubur ayam Jakarta atau bubur ayam Bandung sebagai pilihan sarapan.
Di sini, kita akan disuguhkan bubur ayam Palembang. Bubur yang teramat gurih, dipadankan dengan kaldu yang kuat wangi rempah membuat bubur ini berbeda.
“Bubur di sini bubur Palembang. Tidak pakai kacang juga bedanya sama bubur (ayam) Jakarta dan Bandung,” ungkap Rudy, penjual di warung ini. Kaldu disajikan dalam teko cantik yang dapat diambil sebanyak kita mau.
Tidak banyak neko-neko, jika dicermati warung ini memang merupakan warung burjo atau warmindo. Hanya saja dekorasi dan penataan membuat tempat ini terlihat berbeda.
Warung ini ditata dengan apik dan cantik. Bahkan setiap mejanya di hiasi dengan bunga imitasi dengan vas botol vintage. Dindingnya pun berhiaskan tampah yang diatur posisinya sedemikian rupa.
Pemilik tempat ini, Egrie Inofitri, juga merupaka co-owner kedai kopi di dekat situ yang bernama Marisini Coffee. Tak heran warung ini memiliki nuansa yang serupa dengan kedai kopi tersebut.
Bertandang ke tempat ini dapat langsung meluncur ke Jalan Sidomukti, kurang lebih 3 kilometer ke utara dari terminal Condongcatur. Warung ini buka dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.
Bubur ayam biasa dibanderol di harga Rp10.000, sedangkan bubur ayam ati ampela dibanderol Rp14.000. Jika memutuskan untuk makan di sini sebaiknya dalam keadaan perut lapar karena porsi yang diberikan cukup besar. Jam ramai di pagi hari saat buka, makan siang, kemudian selepas maghrib hingga tutup.
Kirim Komentar