Gudeg.net- Puluhan stan Usaha mikro kecil menengah atau (UMKM) pada saat acara Gebyar Karya Jogja disepanjang jalan kawasan Titik Nol hingga pintu gerbang Benteng Vredeburg Yogyakarta, Jum’at (11/7).
Acara yang diiniisiasi oleh Pemerintah Kota Yogyakarta ini dikuti oleh 70 pelaku UMKM diseluruh Yogyakarta yang merupakan binaan dari Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigras, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Dinas Pariwisata.
Acara Gebyar Karya Jogja dibuka dengan peragaan busana oleh para pejabat di jajaran Pemerintah Kota Yogyakarta. Mereka didaulat untuk memperagaan sejumlah busana batik hasil dari para UMKM binaan.
Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi pun didaulat untuk mengikuti peragaan busana tersebut. Dengan mengenakan jenis batik ecoprint, Heroe Poerwadi melenggok diatas catwalk bagai seoarang peragawan.
Dua orang anak memainkan gasing bambu pada sebuah stand UMKM Kerajinan Bambu pada gelaran Gebyar Karya Jogja 2019 di Titik Nol Yogyakarta (11/7)/Rahman.
“Saya sudah beberapa kali didaulat meragakan busana, ya cukup canggung juga karena banyak pejabat Pemkot disini. Tapi ya pede saja toh semua juga ikut fashion shownya,” ujar Wakil Walikota Heroe Poerwadi.
Heroe menuturkan, potensi yang dimiliki oleh UMKM di Yogyakarta dapat dibiilang cukup baik tinggal bagaimana pengembangan dan penyalurannya saja. Oleh karena itulah kegiatan Gebyar Karya Jogja ini diadakan.
“Kegiatan ini bertujuan sebagai pintu gerbang para UMKM untuk unjuk gigi akan produk yang mereka hasilkan selama ini ke pada seluruh masyarakat,” tutur pria yang akrab disapa Wawali itu.
Wawali berharap dengan digelarnya acara ini para pelaku UMKM dapat meningkatkan dan mengembangkan potensi industri kreatif yang mereka hasilkan. Selain itu juga dapat meningkatkan kunjungan wisata ke Yogyakarta karena bertepatan pada musim liburan.
Sementara itu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta Heri Karyawan mengatakan, kegiatan ini tidak hanya sekedar memikirkan penjualan dan omset semata.
“Pada acara ini para pelaku UMKM harus dapat sebisa mungkin menggaet atau berinteraksi dengan para pelangan untuk dapat meningkatkan jalur distribusi produk yang dihasilkan,” ujarnya.
Gebyar Karya Jogja tidak hanya menampilkan indutri batik aan tetapi beberpa industri lainnya seperti kulliner, kerajinan kayu atau bambu, hingga pammeran kartunis atau ilustrasi.
Acara ini digelar sejak tanggal 11 hingga 14 Juli 2019 di Monumen Serangan Umum Satu Maret Yogyakarta dan untuk menikmatinya Pemerintah Kota Yogyakarta tidak memungut biaya apapun atau gratis.
Kirim Komentar