Hiburan

Jamu dan Wayang Meriahkan Pembukaan Jogja Cross Culture 2019

Oleh : Rahman / Minggu, 04 Agustus 2019 13:22
Jamu dan Wayang Meriahkan Pembukaan Jogja Cross Culture  2019
Stand Jamu Kecamatan Mergangsan pada Jamu Festival Jogja Cross Culture di Titik Nol Yogyakarta,(3/8)Gudeg.net/Rahman

Gudeg.net- Sore hari suasana kawasan Titik Nol Yogyakarta tampak berbeda dengan adanya sejumlah stan-stan minuman herbal Jamu dan sebuah panggung kecil yang menampilkan sebuah grup akustik menghibur para pengunjung.

Stan jamu tersebut memang dipersipakan oleh panitia perhelatan budaya Jogja Cross Culture yang salah satu acaranya adalah Festival Jamu atau Jam Fest.

Program Director Jogja Cross Culture RM Altiyanto Henryawan mengatakan, festival jamu ini memang sengaja dibuat untuk menggalakan kembali budaya minum jamu.

“Minum jamu adalah budaya orang Jawa yang akhir-akhir ini hanya dinkmati oleh para orang tua, oleh karena itu kami ingin masyarakat untuk tambah gemar lagi meminum minuman herbal jamu ini,” ujarnya.

Altiyanto menambahkan, ada sekitar 12 stan jamu yang berasal dari dari warga kecamatan-kecamatan Kota Yogyakarta. Dan Jam Fest ini dihadirkan pada saat pembukaan Jogja Cross Culture di depan pelataran Monumen Jogja Kembali.

“Setiap stand jamu menyuguhkan ciri khas masing-masing olahan jamu dari kecamatanya masing-masing tujuannay agar jamu lebih variatif, tidak hanya kunyit dan beras kencur saja dan semua gratis,” tambah Altiyanto.

Pembukaan juga dihadiri oleh Wakil Walikota Heroe Poerwadi sebagai Ketua Panitia Jogja Crross Culture 2019.

Heroe Poerwadipun menyempatkan diri mengunjungi stan-stan JAMFEST yang ada sambil mencicipi jamu-jamu yang disuguhkan.

“Jogja Cross Culture adalah festival budaya karena itu jamu sebagai budaya orang Jawa sudah selayaknya dihadirkan disini,” ujarnya seusai mencicipi jamu di stan Jam Fest, Sabtu (3/8).

Heroe menjelaskan, Jogja Cross Culture menandai bagaimana Yogyakarta baik sebagai kota seni dan budaya. Dimana berbagai kultur saling menghidupkan dan memberikan kekuatan. Sehingga lahirlah bergama seni budaya baru hasil perkawinan seni budaya - seni budaya tersebut.

Selain Jam Fest, pembukaan Jogja Croos Culture 2019 juga dimeriahkan dengan persembahan tari dari Anter Asmorotedjo dan Olivia Tamara dan Wayang Kota dengan menampilkan lima dalang milenial dalam satu panggung pagelaran.

Lima dalang milenial tersebut diantaranya Bumi Gedhe Taruna, Ganes Sutono, Bayu Probo, Sunu Prasetya, dan  Bayu Gupito. Sementara yang menjadi panjak di pergelaran ini adalah Wahyu WIcaksono, Wahyu Prasetya Aji, dan Zudhistiro Bayu P.

Mengangkat lakon Kancingjaya yang merupakan perpaduan budaya tradisi dengan kekinian dipersembahkan melalui sajian wayang. Menghadirkan kolaborasi Wayang Ukur yang dimiliki oleh Maestro Wayang asal Kota Yogyakarta, Sigit Sukasman.

“Kancingjaya adalah salah satu nama dari tokoh utama lakon ini yaitu Gatotkaca, yang tidak banyak dikenal orang. Kisah ini menjadi menarik karena keutuhan cerita, fase demi fase dibangun dari penyatuan kelima dalang,” ungkap Sutradara Wayang Kota Ki Catur “Benyek” Kuncoro.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    IRADIO 88.7 FM YOGYAKARTA

    IRADIO 88.7 FM YOGYAKARTA

    100% Musik Indonesia, Cinta Musik Indonesia.


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini