Berita

Isu Gempa 8,8 SR, Kepala BPBD DIY Ingatkan Beda Potensi dengan Prediksi

Oleh : Trida Ch Dachriza / Selasa, 23 Juli 2019 18:10
Isu Gempa 8,8 SR, Kepala BPBD DIY Ingatkan Beda Potensi dengan Prediksi
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Biwara Yuswantana/Yanuar

Gudeg.net—Pekan lalu, masyarakat diresahkan isu tsunami dan gempa yang dapat mencapai 8,8 skala Ritcher yang disebabkan oleh megathrust. Ancaman ini terletak di pesisir selatan DI Yogyakarta.

Isu ini beredar setelah pakar tsunami dari Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT), Widjo Kongko, memberikan keterangan pers dalam jumpa media (17/7) lalu.

Namun, masyarakat tidak perlu panik karena isitilah yang dipakai untuk mendeskripsikan penjelasan Widjo di beberapa sumber ditengarai meresahkan. Pernyataan tersebut merupakan hasil analisis potensi bencana.

“Penggunaan istilah harus tepat. Bedakan potensi dan prediksi,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Biwara Yuswantana dalam pesan singkat (22/7).

Widjo Kongko menyampaikan bahwa pertemuan dan pergeseran lempeng Eurasia dan Indoaustralia menyebabkan adanya potensi terjadinya gempa bumi tektonik.

“Daerah yang berpotensi terkena dampak gelombang jika terjadi gempa cukup panjang, dari Cilacap hingga Jawa Timur,” ujar Widjo saat jumpa media (17/7). Potensi gempa megathrust mencapai magnitudo 8,5 hingga 8,8 SR.

Hanya saja, sekali lagi masyarakat diimbau untuk bijak dalam menelaah informasi ini. Informasi yang disampaikan adalah potensi. Info ini bukanlah prediksi akan terjadi gempa dan tsunami ini.

Deputi Bidang Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Muhammad Sadly, juga memberikan tanggapan resmi mengenai isu gempa 8,8 SR dan tsunami 20 meter tersebut.

"Sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa bumi dengan tepat dan akurat akan kapan, di mana, dan beberapa kekuatannya. Sehingga BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempa bumi," kukuh Sadly dalam rilis yang diterima Gudegnet (22/7).

Selanjutnya, ia juga mengatakan, Indonesia sebagai wilayah aktif gempa bumi memang memiliki potensi gempa bumi yang dapat terjadi kapan saja dan dalam berbagai kekuatan.

Berdasarkan kajian para ahli, zona megathrust selatan Jawa betul memiliki potensi gempa sebesar M 8,8. Namun, ini adalah potensi, dan bukan prediksi. Sehingga kapan atau akan kah terjadi tidak dapat diketahui.

Sadly melanjutkan, berdasarkan potensi tersebut, kita harus melakukan upaya mitigasi struktural dan non struktural. Salah satunya dengan membangun bangunan aman gempa, melakukan penataan tata ruang pantai yang aman tsunami.

Selain itu, kapasitas masyarakat juga harus dibangun terkait cara selamat saat terjadi gempa dan tsunami.

"Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpancing isu yang beredar," tutup Fadly.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    SWADESI ADHILOKA

    SWADESI ADHILOKA

    Handayani FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini