Gudeg.net- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengadakan International Conference on Sustainable Innovation (ICoSI) di Gedung Sprtorium UMY, Selasa (30/7).
Konferensi yang mengangkat tema Innovation in Disruptive Era ini dihadiri oleh dosen dan mahasiswa yang berasal dari sejumlah negara seperti Jepang, Australia, Indonesia dan lainnya.
Rektor UMY Dr. Ir Gunawan Budiyanto mengatakan, inovasi berkelanjutan menjadi kebutuhan yang darurat dimasa sekarang.
“ Inovasi berelanjutan yang ideal adalah pembangunan atau penemuan cara baru yang dapat meningkatkan kesejahteraan manusia dalam kehidupan,” ujarnya saat membuka konferensi di Gedung Sportorium UMY.
Gunawan juga menambahkan, secara prinsip berbgai inovasi harus mampu meningkatkan kulitas kehidupan dengan menekan dampak buruk yang akan terjadi. Inovasi tidak lagi sekedar memberikan cara baru akan tetapi harus dapat memberikan masukan pada aspek sosial, lingkungan, dan finansial.
“Banyak terjadi fenomena pada sejumlah negara besar seperti Indonesia dimana banyak perangkat otomatis dan robotika menggantikan pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia,” tambah Rektor UMY itu.
Gunawan berharap dengan diselenggarakannya konferensi ini dapat meningkatkan jumlah sitasi dari dosen dan peneliti, baik internal UMY maupun dari perguruan tinggi lainnya.
International Conference on Sustainable Innovation (ICoSI) yang telah memasuki tahun ke-3 ini memiliki tiga fokus pembicaraan diantarannya Teknologi Teknik, Kemanusiaan Sosial dan Pendidikan, serta Kesehatan dan Perawatan.
Tiga fokus itu akan dibahas ke dalam sembilan fokus konferensi yaitu ISHERSs (International Symposium on Social Sciences, Humanities, Education, and Religious Studies); ICIEFI (International Conference of Islamic Economic and Financial Inclusion); ICISDe (International Conference on Islamic Studies in the Digital Era) ICoSA (International Conference on Sustainable Agriculture) dan lainnya.
Sementara itu Ketua Panitia IcoSI ke-3 dr. Iman Permana, M.Kes., Ph.D, menjelaskan, terjadi peralihan terhadap bentuk medium yang dikonsumsi masyarakat seperti dengan gawai dan membuka fail .pdf ketimbang membawa buku.
“Perkembangan teknologi informasi era disrupsi ini merubah pola masyarakat dalam memproduksi, mengkonsumsi, berinteraksi, hingga berpikir. Ini yang kemudian membuat cara-cara lama terdisrupsi dan tersisihkan, dan untuk dapat survive kita perlu berkembang dan beradaptasi,” jelasnya.
Iman menyebutkan bahwa ICoSI menjadi wadah dalam memberikan masukan mengenai apa yang dapat dilakukan untuk memfasilitasi perubahan agar dapat dapat terus mengakomodasi kebutuhan yang ada.
Diikuti oleh sekitar 337 dosen internal dari 800 lebih peserta, konferensi IcoSI ke-3 berlangsung selama dua hari, 30-31 Juli 2019. Selama pelaksanaan UMY juga menyelenggarakan pameran pendidikan yang berada dalam ruang lingkup kampusnya
Kirim Komentar