Gudeg.net- Puluhan karya seni yang berasal dari Komunitas seniman asal Minang Sumatera Barat Sakato Art Community (SAC) digelar dalam sebuah pameran di Ruang Pameran Jogja Galeri Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta, Selasa (6/8).
Pada pameran seni rupa kali ini Komunitas Sakato Art Community mengangkat tajuk Bebas, dimana para seniman yang terlibat dibiarkan Bebas untuk mempresentasikan seluruh karya mereka ke dalam berbagai media karya seni.
Ketua Sakato Art Community Erizal As menjelaskan, pameran ini merupakan lanjutan dari Pameran Bakaba yang telah terselenggara selam tujuh kali berturut-turut.
“Pada pameran ini kami ingin publik mengetahui bahwa Komunitas Sakato tetap ada dengan kemandirian yang kami punya dampak dari pameran Bakaba sebelumnya,” ujarnya.
Erizal menuturkan, setelah tujuh kali menyelenggarakan pameran Bakaba, banyak para seniman Sakato yang mendapatkan sejumlah kontrak dengan para kolektor seni rupa secara tetap dan mandiri. Dan hal itu yang membuat para seniman Sakato lebih bersemangat untuk terus menghasilkan karya-karya terbaiknya.
“Kekuatan personal yang kuat di setiap anggotanya membuat komunitas ini tumbuh dan menjadi penting dalam sejarah perkembangan seni rupa baik di dalam maupun di luar Indonesia,” tutur Erizal.
Pameran seni rupa Bebas ini para seniman menampilkan beberapa media karya seni diantaranya seni instalasi, lukisan, fotografi, bordir/sulaman tangan hinggga kaca dan lampu hias meteor-neon.
Kurator Pameran Bebas Anton Rais Makoginta mengungkapkan, pemaknaan “Bebas” menjadi upaya menghadirkan karya-karya seni yang mampu menembus kebuntuan dan mencairkan sekat, lalu mewujudkannya dalam penciptaan karya seni kreatif.
“Kegiatan Sakato dalam pameran kali ini, benar-benar membebaskan semua seniman untuk memilih materi dan wacana sebagai penjelasan bahwa komunitas ini juga punya ideologi beragam dan demokratis,” tuturnya.
Namun lanjut Anton, Sakato sendiri tetap memiliki batasan yaitu dalam bentuk estetika display dan kenyamanan pengunjung pada saat menikmati karya. Terlepas dari itu pameran ini juga merupakan bagian dari masuknya semangat era kesenian kontemporer.
“Sistem demokrasi telah memberi ruang bagi para seniman seni rupa kontemporer Sakato untuk berani menyuarakan gagasan melalui karya seni,” pungkas Anton.
Pameran Bebas Komunitas Sakato Art Community ini dibuka sejak tanggal 24 Juli dan akan berlangsung hingga 24 Agustus 2019 mendatang.
Kirim Komentar