Gudeg.net- Ratusan karya dari puluhan seniman grafis terpajang di Galeri Miracle Prints Jalan Suryodingratan MJ.II No.853, Suryodiningratan, Yogyakarta.
Pameran Pasar Seni Cetak Yogyakarta (Pasetaky) 2020 ini memamerkan karya sejumlah seniman yang berasal dari dalam luar dan luar negeri.
Pemilik Miracle Prints Syahrizal Pahlevi mengatakan, untuk pameran kali ini sengaja mengundang para seniman grafis dari luar negeri.
“Penggiat seni grafis (penggrafis) sangat sedikit di Indonesia, karena itulah saya juga undang teman-teman dari luar negeri untuk memajang karyanya di sini,” ujar Syahrizal Pahlevi saat ditemui di lokasi pameran, Kamis (27/2).
Ia menjelaskan, pada pameran ini ditampilkan sejumlah teknik seni grafis yang berbeda-beda diantaranya seni grafis cetak tinggi, cetak dalam, cetak datar, dan cetak saring. Keseluruhannya menggunakan medium yang berbeda-beda.
“Seni grafis ini memang sedikit rumit, hingga saat ini pun masyarakat belum paham akan seni grafis yang sebenarnya. Itulah alasannya kami selenggarakan pameran Pasetaky ini,” jelasnya.
Seni grafis adalah seni dua dimensional seperti lukisan tetapi cara memprosesnya sedikit berbeda, yaitu harus melewati tahapan cetak terlebih dahulu.
Dalam seni grafis terdapat acuan materi cetak seperti plat, logam, kayu maupun plastik. Selain itu harus ada nomer seri edisi dari setiap karya yang dihasilkan. Tujuannya agar karya seni yang dihasilkan tidak ditiru oleh orang lain, dengan kata lain terbatas.
“Hasil karya seni ini dapat dikatakan tidak banyak diproduksi dan biasanya seniman membuat dengan cara berseri. Karenanya segi harga memang berbeda dengan karya seni lainnya,” tutur pria yang juga sebagai Koordinator Pameran Pasetaky.
Mengangkat konsep pasar seni maka pada pameran ini juga menyediakan sejumlah barang yang diperjual belikan di antaranya alat grafis, medium grafis, hingga pernak pernik seni grafis.
Para seniman yang mengikuti pameran ini berasal dari Bandung, Kudus, Purworejo, Semarang, Surabaya, Bali, Jakarta, Australia, Italia dan Thailand.
Bagi Syahrizal seni grafis bukan tentang apa yang bisa dinikmati saja namun termasuk semua proses, konsep, ide, media serta teknik pembuatan sebuah karya.
“Setiap karya grafis harus dapat diintrepretasikan dengan baik oleh para penikmat karya seni tersebut,” ungkapnya.
Dengan adanya pameran ini Syahrizal berharap agar masyarakat khususnya penikmat seni dapat lebih berminat untuk belajar maupun menghasilkan karya seni grafis.
“Semoga makin banyak masyarakat yang mengapresiasi karya seni garfis, dapat melalui cara mengkolesinya maupun mencoba untuk memperlajari,” harap pria kelahiran Palembang tersebut.
Pameran Pasetaky 2020 yang resmi dibuka 22 Februari 2020 lalu ini juga akan mengadakan workshop dan bincang seni grafis pada saat penutupan 29 Februari.
Kirim Komentar