Gudeg.net–Hari Raya Iduladha atau kerap juga disebut Lebaran Haji, pemerintah kabupaten (pemkab) Sleman mengadakan pemantauan ketersediaan gas elpiji di pasaran.
Bagian Perekonomian Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman bersama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman memantau pada 6 dan 7 Agustus 2019.
“Kami melakukan pemantauan elpiji khususnya yang 3 kg dengan tujuan menjaga ketersediaan di lapangan karena biasanya menjelang hari raya besar nasional atau keagamaan, penggunaan elpiji meningkat,” ungkap Kasubbag Ketahanan Ekonomi Bagian Perekonomian Setda Sleman, Tien Pamungkasih, saat pemantauan di salah satu pangkalan elpiji (7/8).
Pemantauan dilakukan di wilayah Sleman Tengah, Sleman Barat dan Sleman Utara dengan sasaran agen-agen gas elpiji, pangkalan serta pengecer gas elpiji. Tempat dipilih secara acak.
Selama pemantauan dua hari tersebut menurut Tien stok gas subsidi dinilai relatif aman. Ia juga memastikan bagi masyarakat yang berhak memakai gas subsidi ‘melon’ tidak perlu cemas.
“Isu kelangkaan mungkin ada, tapi kalaupun terjadi akan ada penambahan dari Pertamina secara fakultatif 5 hingga 7 persen,” terangnya lagi.
Walaupun stok dinilai aman, semua pihak tetap harus waspada jangan sampai penjualan gas subsidi ini tidak tepat sasaran. Hal ini dapat menyebabkan kelangkaan persediaan gas 3 kg.
Dalam upaya menjaga gas melon tetap mencukupi, Pemkab Sleman melakukan sidak berkala pada restoran-restoran yang masih menggunakan gas elpiji bersubsidi dan menggangtinya dengan elpiji 5,5 kg non-subsidi, brightgas.
Pemkab Sleman juga mengimbau bagi semua Aparat Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Sleman untuk turut mensukseskan upaya ini dengan menggunakan brightgas 5.5 kg.
Kirim Komentar