Seni & Budaya

Bengawan Sore, Angkat Cerita Mistis Bengawan Solo

Oleh : Rahman / Senin, 16 September 2019 11:47
Bengawan Sore, Angkat Cerita Mistis Bengawan Solo
Pengunjung mengamati hasil karya lukis pada Pameran Bengawana Sore di Bentara Budaya Yogyakarta, (16/9)Gudeg.net/Rahman

Gudeg.net- Puluhan seniman lukis drawing memamerkan karyanya yang bertemakan Sungai Bengawan Solo di Ruang Galeri Bentara Budaya Yogyakarta, Senin (16/9).

Pameran yang bertajuk BENGAWAN SORE, Danyang-Danyang Bengawan Solo ini lebih mengangkat cerita mistis yang beredar dikalangan warga sekitar Bengawan Solo.

Danyang Bengawan Solo merupakan cerita mistis berupa roh halus yang menghuni sekitar sungai dan banyak cerita tentang danyang seperti Kerek, Kedhung Maya, Kedhung Werpitu, Kedhung Waleyan, Kedhung Srungga, Gua Sentana, Blacak Ngilo, Bengawan Pasar Sore, Tinggang, Pundhen Tulung, dan Buyut Kencana.

Kurator Pameran Bengawan Sore Hermanu menuturkan, Bengawan Solo merupakan salah satu sungai terpanjang yang ada di Pulau Jawa dan banyak menyimpan sejarah serta cerita-cerita mistis yang beredar di masyarakat.

“Cerita danyang Bengawan Pasar Sore dibuat oleh Raden Adipati Arya Reksa Kusuma pada tahun 1916 dan cerita tentang danyang Bengawan Sore itulah yang diangkat oleh para pelukis asal Yogyakarta,” ujarnya.

Hermanu juga menjelaskan, Bengawan Solo di waktu sore atau candik ala merupakan saat yang gawat menurut masyarakat Jawa Kuno, para danyang-danyang penghuni bantaran Sungai Bengawan Solo akan keluar dari persembunyiannya dan mengganggu para manusia yang berani melawan larangannya.

“Hal inilah yang menjadi para pelukis drawing menjadikan cerita danyang tersebut menjadi inspirasi lukisan pada pemeran mereka kali ini,” jelasnya.

Selain itu pada zaman Hindia Belanda Bengawan Solo juga menjadi salah satu tempat penemuan berbagai fosil-fosil manusia dan hewan purba. Daerah Sragen dan Ngawi terutama di Sangiran dan Trinil ditemukan seperti Pithecanthropus Erectus yang terkenal diketemukan oleh orang Eropa, Du Bois. 

“Selain itu banyak juga kisah-kisah Kerajaan yang pernah hadir di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo seperti Kerajaan Mataram,” jelas Hermanu.

Bengawan Solo juga banyak menjadi inspirasi oleh berbagai seniman baik seniman musik hingga seniman pertunjukan.

“Bengawan Solo adalah inspirasi dan banyak karya tercipta disana seperti lagu Bengawan Solo ciptaan Gesang hingga seni pertunjukan ketoprak dengan lakon Jaka Tingkir,” ujarnya dalam kuratorial pameran.

Seniman yang memamerkan lukisan diantaranya Aliem Bachtiar, B. Gunawan, Bambang Herras, Bambang Pramudyanto, Budi Ubrux, Edi Sunaryo, Fajar Sungging, Felix S. Wanto, Harindarvati, Hermanu, Bartimeus Yayan “Meuz”, Ismail “Sukribo”, Reza PratiSca Hasibuan, Sri Pramono, dan Yuswantoro Adi.

Pameran Bengawan Sore berlangsunng sejak tanggal 14- 22 Septemeber 2019 dengan jam operasional mulai pukul 09.00- 21.00 WIB.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    JIZ 89,5 FM

    JIZ 89,5 FM

    Jiz 89,5 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini