Gudeg.net—Memperingati sejarah terbentuknya Desa Nogotirto, masyarakat di desa tersebut mengadakan Gelar Budaya Desa Nogotirto di Balai Desa, Sabtu (21/9). Peringatan ini dihadiri oleh Bupati Sleman, Sri Purnomo.
Selayaknya dalam gelaran budaya dan peringatan hari jadi, gunungan pun disiapkan sebagai bentuk syukur. Berisikan hasil bumi, dua gunungan ini dikirab keliling desa.
Tak mau kalah dengan warga, Sri Purnomo juga turut merayah hasil bumi dari gunungan tersebut. Hasil rayah dari gunungan memang dianggap dapat membawa berkah bagi yang mendapatkan.
Sebelumnya, gunungan ini dikirab keliling desa dengan diiringi oleh dua set bregada. Desa Nogotirto sendiri terbentuk pada tahun 1946 melalui maklumat No. 5 tahun 1948 Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pada awal mulanya, desa di kecamatan Gamping ini terdiri dari dua kelurahan; Nogosaran dan Kwarasan.
Namun melalui maklumat nomor 5 Tahun 1948, kedua kelurahan ini digabungkan menjadi Desa Nogotirto seperti yang diketahui saat ini.
Menurut Sri Purnomo, gelar budaya Desa Nogotirto ini merupakan salah satu bukti bahwa desa yang sudah berkembang di wilayah Kabupaten Sleman ini, tidak melupakan budaya dan sejarahnya terdahulu.
Melalui kegiatan seperti gelar budaya seperti ini lah generasi muda dapat mengetahui dan belajar mengenai sejarah tempat tinggalnya.
“Melalui kegiatan ini, mudah-mudahan terbentuk guyub rukun, terbentuk rasa gotong royong dan warga masyarakat bisa mengekspresikan potensi yang ada di dusunnya masing-masing,” ujar Sri Purnomo (21/9).
Di kesempatan yang sama bupati dua periode itu membacakan maklumat nomor 5 Tahun 1948 dan menamam pohon di halaman kantor desa.
Kirim Komentar