Gudeg.net - Gelaran Wicara Tunggal: Monolog Jawa dengan lakon “Ratu Adil” digelar pada Selasa (17/9) malam di Taman Budaya Yogyakarta (TBY). Wicara tunggal ini dibawakan oleh seniman Sugeng Iwak Bandeng atau Sugeng IB.
Penonton cukup antusias menyaksikan monolog dalam Bahasa Jawa tersebut. Dari pantauan Gudeg.net, kursi Gedung Societet TBY nampak hampir penuh.
Dikisahkan, ketika bangun tidur, Sugeng mendapati dirinya berpisah dengan raganya. Ia tak menyadari bahwa dirinya telah meninggal.
Dalam monolog dikisahkan pula Sugeng adalah seorang pejabat.
Pertunjukan ini melibatkan beberapa pemain pendukung, juga dengan tata cahaya dan musik yang apik.
Lakon “Ratu Adil” merupakan karya penulis Purwadmadi, dengan sutradara Toelist Semero dan asisten sutradara Anes Prabu Sajarwo.
Toelist Semero mengatakan, istilah wicara tunggal dimaksudkan utnuk mewadahi format pertunjukan monolog berbahasa Jawa. Wicara Tunggal juga sebagai upaya membuka ruang tambah dalam mempertunjukkan karya sastra Jawa menjadi seni sastra pertunjukan.
Lebih lanjut ia mengatakan, format adegan “ngudarasa” atau berbicara sendiri sebenarnya sudah sangat dikenal dalam seni pertunjukan Jawa. Biasanya, adegan ini muncul saat seorang aktor mengekspresikan keluhan diri dan juga saat membicarakan atau ngrasani orang lain.
Wicara Tunggal menyediakan naskah penuh sebagaimana dalam tradisi monolog. “Naskah menggunakan Bahasa Jawa. Penggunaan bahasa Jawa menimbulkan efek ekspresi ikutan berupa idiom kejawaan ketika digarap menjadi seni pertunjukan,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Gudeg.net (16/9).
Pertunjukan ini diproduksi oleh Komunitas Esem yang difasilitasi oleh Dinas Kebudayaan DIY melalui dana keistimewaan.
Kirim Komentar