Gudeg.net – Asia Tri Jogja (ATJ) akan kembali digelar pada 24-25 September 2019. Bertempat di Omah Petroek, Hargobinangun, Pakem, Sleman, ATJ akan menghadirkan karya pentas tari dan musik yang melibatkan seniman-seniman dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
Tahun ini, akan ada 23 karya pertunjukan yang dipresentasikan dalam 2 hari. Beberapa seniman yang akan hadir antara lain Jun Amanto dan Rina Takahashi (Jepang), Kalpana Sivan (Singapura), Harama (Sumba), Densiel Prismayanti Lebang (Toraja).
Selain itu akan ada pula Whani Darmawan (Yogyakarta), Anter Asmorotedjo (Yogyakarta), Ayu Permata (Lampung) dan Silir Pudjiwati (Yogyakarta).
ATJ bertujuan membangun solidaritas di antara seniman, terutama di Asia dan memberikan ruang yang terbuka bagi para peserta untuk berkolaborasi dan mengembangkan jejaring.
Acara ini diharap dapat mampu turut berperan dalam menjadikan Yogyakarta sebagai pusat pengembangan budaya yang akan memberikan dampak positif pada pariwisata, kehidupan social dan pertumbuhan ekonomi.
Gagasan atas festival ini muncul dari bertemunya 4 seniman dari 3 negara, Yang Hye Jin dari Korea Selatan, Soga Masaru dari Jepang, Bambang Paningron dan Bimo Wiwohatmo dari Indonesia (Yogyakarta).
ATJ akan digelar setelah Jogja International Street Performance (JISP) yang berlangsung 21-23 September 2019 di Malioboro. “Pesertanya tidak persis sama (dengan JISP). Yang dari luar mereka juga akan pentas di sini tapi penari-penari yang lain berbeda,” kata Bambang Paningron yang juga penggagas JISP saat press conference di Kantor Dinas Pariwisata DIY, Kamis (19/9).
Festival ini diadakan pertama kali pada tahun 2015 di Kota Seoul, Korea Selatan. Tahun berikutnya mulai hadir di Yogyakarta. Sejak pertama diselenggarakan di Yogyakarta, ATJ telah dihidupi oleh ratusan seniman dari dalam dan luar negeri. Tak hanya seniman Asia, seniman dari Belanda, Australia, Jerman, Austria, Libanon, Prancis dan Italia tercatat pernah menjadi bagian dari ATJ.
Kirim Komentar