Gudegnet - Helatan seni rupa dua tahunan, Biennale Jogja (BJ) akan kembali digelar. Pada penyelenggaraan tahun ini, gelaran yang diorganisasi Yayasan Biennale Yogyakarta (YBY) ini menggandeng seniman-seniman kawasan Asia Tenggara.
Biennale Jogja tahun ini akan diselenggarakan pada 20 Oktober hingga 30 November 2019 di Taman Budaya Yogyakarta dan Jogja National Museum.
Berdekatan secara geografis dan sudah banyaknya praktik seni yang fokus terhadap Asia Tenggara justru menjadi pendorong untuk melihat sisi lain atau kemungkinan lain yang belum banyak diperbincangkan.
Alia Swastika, Direktur YBY mengatakan, Tim YBY ingin melihat Asia Tenggara keluar dari gagasan negara bangsa. Ia mencontohkan, seperti yang terdapat di buku-buku pelajaran, Asia Tenggara selalu dihubungkan dengan ASEAN.
“Justru kita ingin melihat Asia Tenggara sebagai gagasan rumpun kebudayaan ketimbang negara. Kita melihat ada banyak sekali pertemuan, atau jejak-jejak sejarah yang terhubung sebelum kemudian masing-masing wilayah itu dimaknai atau didefinisikan dengan gagasan negara,” ucapnya saat sosialisasi Biennale Jogja 2019 di Taman Budaya Yogyakarta, Senin (11/3/2019).
Tema yang dipilih pada gelaran ini adalah “Berangkat dari Pinggiran”. Arham Rahman, salah satu kurator mengatakan, terkait tema ini tim kurator tidak bermaksud untuk melihat kawasan pinggiran dalam konteks geografisnya, atau dalam istilah lain disebut pelosok.
“Akan tetapi juga dalam konteks perspektifnya, konseptualnya. Pinggiran sebagai sesuatu yang sifatnya antagonistik, berusaha untuk berhadap-hadapan dengan sesuatu yang dianggap sebagai arus utama. Ini yang kami tempatkan sebagai pinggiran,” ucap Arham
Arham menambahkan, gelaran ini akan melibatkan 30 seniman dari Indonesia, dan 21 seniman manca negara dalam lingkup Asia Tenggara. Dari Indonesia, seniman yang berpartisipasi dalam gelaran ini antara lain berasal dari Yogyakarta, Bali, Aceh, Pontianak, dan beberapa kota-kota lain. Sedangkan seniman dari luar Indonesia yang terlibat antara lain berasal dari Thailand, Malaysia, Vietnam, hingga Filipina.
Sejak tahun 2011, penyelenggaraan BJ berangkat dari tema besar yakni Equator (khatulistiwa). Dalam setiap penyelenggaraannya, BJ mengundang seniman dari satu atau lebih, negara, atau kawasan di sekitar khatulistiwa.
Sebelum menggandeng negara-negara kawasan Asia Tenggara pada Equator #5 tahun 2019 ini, dalam menyelenggarakan Biennale Jogja YBY bermitra dengan India pada 2011, negara-negara kawasan Arab (2013), Nigeria (2015), dan Brazil (2017).
Kirim Komentar