![Pertemuan Nasional Lingkungan Hidup X - Walhi Pertemuan Nasional Lingkungan Hidup X - Walhi](/images/upload/walhi.jpg)
"Pembudidayaan udang di wilayah Asia Tenggara (Indonesia, Vietnam dan Filipina) yang didanai oleh Bank Pembangunan Asia (ADB) sekurangnya telah mengalih fungsikan lebih dari satu juta hektar lahan hutan bakau yang seharusnya dilestarikan. Namun, sejak sepuluh tahun silam, ADB hanya diam dan tidak bereaksi terhadap ancamam bencana ekologis yang akan terjadi," kata koordinator Jaringan Perikanan Asia Tenggara untuk Keadilan (SEAFISH), Arsenio Tanchuling kepada GudegNet (21/04).
Lebih lanjut, Arsenio yang mewakili 15 organisasi masyarakat pesisir dan LSM dari Indonesia, Kamboja, Vietnam, Filipina, Malaysia dan Thailand ini juga mendesak ADB untuk menata kembali kehidupan masyarakat pesisir dan memperhitungkan kembali program yang tak ramah lingkungan itu.
"Kami akan menyampaikan pesan kepada ADB perihal kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh pembudidayaan udang, seperti kerusakan yang terjadi di komunitas pesisir. Ke depan, Agar ADB memperhitungkan programyang ramah lingkungan," tambanhya.
Bersamaan dengan hari bumi 22 April 2208, SEAFISH berencana untuk mengumpulkan jutaan tandatangan dari para nelayan dan masyarakat pesisir di seluruh Asia Tenggara untuk menekan lembaga-lembaga pendanaan internasional seperti ADB dan sejumlah pihak lain agar merumuskan dan melaksanakan kebijakan-kebijakan budidaya udang yang dapat diterima masyarakat dan ramah lingkungan.
Kirim Komentar