Sosial Ekonomi
Peduli Lingkungan dari Diri Sendiri
22 April. Apa yang istimewa dengan tanggal tersebut? Semoga Anda bukan salah satu orang yang turut menanyakannya. Hari ini (22/04), oleh dunia internasional termasuk Indonesia diperingati sebagai Hari Bumi.
Bumi semakin uzur. Seperti halnya manusia, semakin tua semakin riskan untuk terkena penyakit. Apalagi jika kita tidak memeliharanya dengan sungguh. Jika bukan kita (manusia,red), siapa lagi yang harus menjaga dan memeliharanya?
Adalah bukan hal yang susah untuk menjaga dan melestarikan bumi. Tidak harus yang muluk-muluk, tapi mulai saja dari hal-hal kecil yang dapat kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak mencemari lingkungan dan mencoba untuk menghemat energi dalam kehidupan sehari-hari adalah cara yang paling mudah dilakukan untuk menyelamatkan bumi dari kerusakan.
"Bersamaan dengan hari bumi tahun 2008 ini (22/04), saya mengajak masyarakat untuk mulai memelihara bumi dengan dimulai dari diri mereka sendiri. Tidak mencemari lingkungan dan menghemat energi adalah beberapa cara mudah yang dapat dilakuakan oleh siapa saja untuk memelihara bumi agar tetap lestari," kata Direktur Eksekutif Nasional Walhi 2008 - 2012 terpilih, Berry Nahdian Furqon kepada GudegNet di Alun-alun Utara Kota Yogyakarta (22/04).
Sebagai direktur nasional Walhi, Berry akan memprioritaskan untuk mendorong organisasi akar rumput dan komunitas untuk peduli lingkungan serta melakukan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan di sekitar mereka masing-masing.
Selain itu, masalah klasik tentang minimnya peran pemerintah dalam mendukung pelestarian lingkungan juga akan menjadi agenda pokok Walhi yang menurutnya tidak akan mudah tercapai jika tidak ada peran serta seluruh masyarakat.
Pada Hari Bumi yang Bumi yang juga bertepatan dengan puncak acara Pertemuan Nasional Lingkungan Hidup (PNLH) ke-10 Walhi di Jogja Senin (22/04), berbagai kegiatan peduli lingkungan dilangsungkan untuk memberikan rangsangan bagi masyarakat agar lebih peduli lingkungan.
Kegiatan tersebut antara lain parade andong dan sepeda dari Gabusan Bantul ke Alun-alun Utara Kota Yogyakarta, pengumpulan sejuta tanda tangan, festival seni, dan deklarasi "Stop Global Warming dari Yogyakarta untuk Indonesia".
Sebagai akhir acara, diserahkan hadiah bagi juara favorit kepada Dusun Jetak, Kelurahan Sidokerto, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman untuk partisipasinya dalam "Uji Coba Penilaian Kampung Hijau" yang diselenggarakan Walhi di 10 Dusun di DIY sejak 11 - 16 April 2008 lalu.
Kirim Komentar