![](/images/upload/walhi_aksi.jpg)
Dalam aksinya, aktivis lingkungan hidup menuntut agar pada pemilu 2009 dapat menghasilkan wakil rakyat yang berpihak pada permasalahan lingkungan hidup yang terjadi.
"Bencana lingkungan hidup bukanlah takdir, tapi bisa dihindari dengan membuat kebijakan yang berpihak kepada lingkungan hidup," kata Fathur Roziqin, koordinator aksi.
Aksi yang digelar pada masa kampanye pemilu ini bertujuan untuk mengetuk hati nurani calon legislatif yang nantinya akan mendapatkan posisi yang strategis sebagai ujung tombak permasalahan yang dirasakan rakyat, khususnya lingkungan hidup.
Pada pemilu 2004 lalu, wakil rakyat yang duduk di DPR dinilai tidak mampu berbuat banyak dalam hal pengawalan dan penanganan isu lingkungan hidup yang terjadi.
"Selama tiga tahun terakhir ini, peran legislatif terhadap penanganan permasalahan lingkungan hidup sangat minim," katanya.
Dalam aksi bertajuk Deklarasi Parlemen Hijau ini, aktivis mengeglar sejumlah spanduk tentang permasalahan lingkungan hidup yang saat ini masih saja terbengkalai.
Menurut Walhi Yogyakarta, saat ini masih ada lebih dari 95 kasus lingkungan hidup yang tersebur di empat kabupaten dan kota Yogyakarta. Beberapa kasus serius yang terjadi adalah berubahnya fungsi hutan gunung Merapi menjadi Taman Nasional Gunung Merapi di Sleman, rencana penambangan pasir besi di Kulon Progo, dan pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) di kabupaten Gunung Kidul.
Kirim Komentar