Gudegnet - Pemenang 3rd Jogja International Miniprint Biennale (JIMB) yang diselenggarakan di Museum dan Tanah Liat pada 2018 lalu memamerkan karya-karyanya dalam pameran bertajuk Print & Present. Pameran ini digelar di Langgeng Art Foundation, 17 Oktober - 17 November 2019.
Pameran ini diikuti oleh 6 pemenang JIMB yang berasal dari berbagai negara dan juga 7 seniman grafis dari Yogyakarta.
Para seniman itu adalah Antoni Kowalski (Polandia), Eve Eesmaa (Estonia), Maja Zemunik (Kroasia), Silvana Martignoni (Italia), Giri Dwinanto (Indonesia), Thamrongsak Nimanussarnkul (Thailand).
Sedangkan seniman grafis dari Yogyakarta peserta pameran ini antara lain Angga Sukma Permana, Ariswan Adhitama, Dodi Irwandi, Reno Megy Setiawan, Rizal Eka Pramana, Syahrizal Pahlevi dan Windi Delta.
Seperti pada dua penyelenggaraan bienalle sebelumnya, Teras Print Studio selaku panitia menyelenggarakan pamera grup para pemenang JIMB dengan karya-karya baru yang dikirim khusus oleh para senimannya di tahun berikutnya.
Jika dalam dua pameran bersama sebelumnya hanya dipamerkan karya-karya dari 3 pemenang utama, maka dalam pameran ini ikut dipamerkan pula karya-karya dari 3 pemenang unggulan, sehingga total ada 6 pemenang yang memamerkan karyanya.
“Karya berjumlah lebih dari 80 karya mini print dengan berbagai teknik dicetak di atas kertas berukuran gambar tidak lebih dari 20cm x 20 cm. Penampilan karya-karya pemenang ini kali ini disertai oleh penampilan karya-karya print yang lebih kontemporer kartena tidak terikat media cetak dari 7 seniman Yogyakarta sebagai pameran penyerta,” kata Syahrizal Pahlevi dari Teras Print Studio (17/10).
Ia menambahkan, penyelenggara sengaja membatasi ukuran karya dari 6 pemenang untuk pameran bersama ini semata demi alasan ekonomis. “Mengingat jika mereka mengirimkan karya dalam ukutan lebih besar akan cukup menyulitkan kesiapan penyelenggara,” katanya.
Sementara untuk 7 seniman Teras yang kesemuanya tinggal di Yogyakarta oleh penyelenggara dibebaskan untuk menyertakan karyanya dalam pameran ini. Rata-rata tiap seniman menampilkan 2 judul karya dalam media cetak dan ukuran yang cenderung besar.
Ada karya yang dicetak di atas kertas seperti lazimnya karya-karya grafis, namun kebanyakan mencetak di atas media selain kertas seperti kain, kanvas, dan lain-lain.
“Kami ingin menunjukkan bahwa seni grafis sebenarnya bukan sesuatu yang perlu dipersoalkan lagi. Kita bisa leluasa memanfaatkan teknik cetaknya untuk baik berkarya secara konvensional ataupun kita sekedar memanfaatlkan teknik cetak untuk membuat karya yang lebih kontemporer, dan itu lumrah dilakukan oleh seniman kita maupun seniman luar, ” ucapnya.
Kirim Komentar