Gudeg.net—Pandemi telah memukul mundur waktu pelaksanaan Jogja International Miniprint Biennale (JIMB) ke-4. Penyelenggaraan yang harusnya dilakukan tahun 2020 akhirnya dilakukan tahun ini.
Kompetisi dan pameran karya grafis mini dua tahunan tahun ini mengusung judul “Transpandemic”.
“Kata awalan “trans”, artinya 'melampaui', 'melewati', 'mengatasi', 'mengubah' atau 'mengarungi',” ujar Dwi Marianto MFA Ketua Dewan Juri JIMB ke-4 dalam keterangan resmi yang diterima Gudegnet.
Ia melanjutkan, dalam keadaan tidak kondusif akibat pandemi seperti Covid-19, orang harus mampu mentransformasikan keadaan sulit menjadi atmosfir kondusif guna membangkitkan berbagai kemungkinan positif.
Malalui seni, yang dalam konteks ini berarti seni grafis/printmaking, orang dapat mengubah (transform) ide khas apa saja, termasuk yang berkait dengan global pandemi Covid-19 jadi sesuatu yang istimewa.
Bienal ini menerima 275 aplikasi dari 49 negara dengan lebih dari 500 foto karya. Seleksi pertama berdasarkan foto karya yang dilakukan oleh tiga juri dari Indonesia dan satu juri internasional dari Kanada.
Keempat juri adalah Martinus Dwi Marianto, Deni Rahman, Agung Kurniawan, dan Deborah Chapman.
Sebanyak 162 peserta dari 39 negara dengan 252 karya lolos sebagai semifinalis. Penjurian awal dilakukan dari foto karya, lalu dilanjutkan dengan karya asli.
Pameran karya semifinalis dilaksanakan di Miracle Prints Art Studio, Suryodingratan MJ II No.853, Suryodiningratan, Mantrijeron, 25 Juli-7 Agustus 2021.
Kirim Komentar