Gudeg.net—Tahun ini yang berbeda dari Jogja International Miniprint Biennale (JIMB) ke-4 2021 adalah adanya penghargaan baru, National Emerging Printmaker.
“Ini memang hadiah khusus dari panitia. Bienal ini kan selain untuk semacam perayaan seni grafis dunia, membandingkan karya juga kita edukasi. Kita membangkitkan seniman lokal. Kenyataannya kan, masih berat bersaing,” ujar Syahrizal Pahlevi, Direktur JIMB ke-4, saat ditemui Gudegnet di Miracle Prints Art Studio, Selasa (3/8).
Seniman grafis yang menyingkirkan peserta lain dari Indonesia adalah YM Fakri Syahrani lewat karya berjudul “One Breath”. Karya berukuran 12x17 cm ini dibuat dengan teknik cetak dalam (intaglio) dengan spesifikasi etching (etsa) dan aquatint.
“Benang merahnya adalah semangat untuk terus bersama melewati cobaan dan tantangan khususnya dalam situasi pandemi saat ini. Ya.. Di kondisi yang tak menentu ini, kita diharapkan untuk saling membantu, saling mengerti, kompak, dan menguatkan bergerak seirama seperti satu napas,” jelas Fakri mengenai karyanya dalam payung “Transpandemic” JIMB ke-4, kepada Gudegnet melalui pesan singkat, Selasa (3/8).
Inspirasi di balik karya ini adalah situasi saat ini. Fakri bercerita, keadaan ini dialami oleh semua orang, tetapi tidak semua memiliki visi yang sama.
“Saat seperti ini yang harusnya kita bergandengan tangan bersatu dan kompak malah masih banyak yang belum menyadari dan bertindak semau sendiri akhirnya bisa merugikan semuanya,” cerita Fakri.
Melalui tema “Transpandemic”, Fakri ingin mengajak penikmat karya untuk memahami sudut pandangnya lewat imaji karya yang dibuat di tahun 2020 tersebut. Proses pengerjaan ketiga karya yang ia kirimkan itu cukup singkat, kurang lebih dua minggu.
Ia mengaku, konsep dan sketsa karya sudah ia miliki sejak lama. Akhirnya karya ini ia eksekusi setelah mengetahui tema JIMB ke-4 sesuai dengan sketsanya.
Menurut Syahrizal, karya ini dipilih oleh panitia bukan sekadar dari estetika karya. Panitia telah mengikuti jejak seniman kelahiran 1988 ini sejak lama.
“Kami mengikuti seniman ini, cukup konsisten. Itu yang kita harapkan, konsistensinya. Bukan sekali bikin, bagus, selesai. Tidak begitu,” ujar Sayhrizal lagi.
Fakri mengirimkan tiga karya, yang ketiganya berhasil lolos dalam penilaian juri hingga final. Ia selalu mengirimkan karyanya setiap gelaran JIMB, kecuali JIMB ketiga.
Fakri merupakan seniman kelahiran Yogyakarta yang menuntut ilmu di Fine Art Institut Seni Rupa Yogya. Menyelesaikan studinya di tahun 2013, ia mulai aktif berpameran sejak 2007 silam.
Kirim Komentar