Seni & Budaya

Keris dari Masa ke Masa Terpajang di Museum Sonobudoyo

Oleh : Rahman / Sabtu, 02 November 2019 13:04
Keris dari Masa ke Masa Terpajang di Museum Sonobudoyo
Turis manca negara mengamati keris pada Pameran Festival Keris Mataram di Museum Sonobudoyo Pangurakan, (2/11)Gudeg.net/Rahman

Gudeg.net- Puluhan keris dari masa Kejayaan Sultan Agung hingga saat ini dipamerakan pada Festival Keris Mataram yang digelar di Museum Sonobudoyo Gedung Eks Koni Pangurakan, Sabtu (2/110.

Pada era Sultan Agung merupakan masa kejayaan keris, dimana banyak para pembuat keris atau empu menciptakan bermacam-macam keris dengan beragam bentuk.

“Keris masuk jaman kejayaannya pada saat era Sultan Agung, dimana Sultan Agung saat itu melakukan pelebaran kekuasaan dengan peperangan yang terjadi saat itu,” ujar Nilo Suseno Ketua Pelaksana Pameran Keris Mataram Lar Gangsir.

Nilo menjelaskan, Sultan Agung banyak memerintahkan para empu untuk membuat keris dengan beragam jenis dan fariasi. Keris digunakan sebagai alat untuk berperang dalam memperebutkan kekuasaan.

“Keris-keris ini kami hadirkan sebagai edukasi kepada masyarakat guna meningkatkan apresiasi masyarakat umum terhadap keris, serta mendukung kegiatan pariwisata,” jelasnya.

Selain keris dari jaman Sultan Agung dipamerkan juga koleksi keris pada jaman Amangkurat. Kartasura, era Hamengkubuwono hingga keris buatan jaman sekarang.

Pada Festival Keris Mataram kali ini, Lar Gangsir memamerkan sekitar 97 buah yang meliputi keris 81, tombak 12, pedang 2, dan wedung 2 buah.

“Setiap kepemimpinan Mataram memiliki ciri khas dan bentuk keris tertentu, situasi politik, ekonomi serta sosial turut menentukan. Sedangkan untuk jaman sekarang bentuk keris lebih mengikuti bentuk dari generasi terakhirnya,” tutur Nilo.

Festival yang dibuka oleh KPH Notonegoro ini akan berlangsung hingga tanggal 7 November 2019 dan akan diisi dengan berbagai kegiatan seperti bursa keris hingga seminar perkembangan keris dari jaman ke jaman.

Dengan diadaannya Festival Keris Mataram ini dharapkan dapat menggeliatkan kembali para pembuat atau empu keris yang mulai menyusut.

“Mudah-mudahan masyarakat makin mengetahu bahwa kersi sebagai warisan budaya adiluhung yang ditetapkan oleh UNESCO dapat terus lestari dan tidak termakan oleh perkembangan jaman,” harap Nilo yang juga sebagai Ketua Kominitas Keris Lar Gangsir itu.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    JIZ 89,5 FM

    JIZ 89,5 FM

    Jiz 89,5 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini