Gudeg.net - Simposium Wastra ASEAN ketujuh (7th ASEAN Traditional Textile Symposium/ ATTS) yang digelar di Royal di Royal Amabarrukmo 4-8 November 2019 melangsungkan Closing Ceremony di Ballrroom Royal Ambarrukmo, Rabu (6/11) malam.
Acara penutupan ini antara lain diisi pagelaran busana dan penyerahan banner kepada tuan rumah penyelenggaraan ATTS berikutnya, Malaysia.
Selanjutnya, pada 7-8 November para delegasi mengikuti kunjungan ke Imogiri dan juga Candi Borobudur.
ATTS menghadirkan lebih dari 20 pembicara dan pemerhati wastra mancanegara yang mempresentasikan makalah penelitian mereka terkait wastra.
Makalah yang dipresentasikan antara lain Tenun di ASEAN: Berbagi Sejarah, Tema Bersama oleh Christopher Buckley dari Universitas Oxford, Safe-guarding - menjaga Tekstil Tradisional Indonesia oleh Jadin Jamaludin dari Indonesia, Talismanic Seeing, Gambar Figuratis dan Islam dalam Batik Jawa oleh James Bennet dari Australia.
Ada pula makalah Nilai Estetika Ikat Ganda: Studi Kasus Gringsing dan Oshima Tsumugi oleh Shigemi Sakakibara dari Jepang, Tenun Tiongkok Kuno: Perangkat Pola Heddle Berganda oleh Long Bo of China , Melestarikan Tekstil Terfo Papua di Wlayah Sarmi oleh I Wayan Rai dari Indonesia, dan masih banyak makalah lain.
Berbagai acara pendukung diselenggarakan seperti kompetisi fotografi, kompetisi desain tas dan asesori. Selain simposium, acara ini juga menghadirkan pameran wastra yang diselenggarakan di pendopo dan ruang pendopo Ndalem Ageng Royal Ambarrukmo 5-8 November 2019. Beragam wastra dari Indonesia dan dari negara-negara ASEAN dipajang dalam pameran ini, di samping foto-foto hasil kompetisi fotografi.
Kirim Komentar