Gudeg.net - Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas resmi membuka Simposium Wastra ASEAN ke-7 (7 th ASEAN Traditional Textile Symposium) di Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Selasa (5/11) pagi.
Pembukaan acara ini ditandai dengan pemukulan kenong yang dilakukan bersama oleh GKR Hemas selaku ketua panitia, bersama pejabat sekretaris daerah Provinsi Daerah Istimewa, Arofa Noor Indriyanti dan Ketua Wastraprema Adiati Arifin Siergar, didampingi oleh presiden TTASSEA, GKBRAA Paku Alam.
Hemas mengatakan, ajang ATTS ke-7 yang dihelat oleh TTASSEA sebagai salah satu lembaga kemasyarakatan yang sudah diakreditasi oleh ASEAN Secretariat sangat penting bagi masyarakat, terutama bagi mahasiswa desain dan tekstil, pelaku wastra, peneliti wastra di perguruan tinggi, pencinta wastra ASIA Tenggara, dan pemerhati budaya, khususnya budaya material.
“7 th ASEAN Symposium tidak saja menyediakan panggung untuk saling berbagi pengetahuan dan mengupayakan jalinan persahabatan wastra tetapi juga menignkatkan kolaborasi kalangan akademis, pelaku bisnis, dan pelaku wastra di lapangan,” kata Hemas.
Simposium akan menghadirkan lebih dari 20 pembicara dan permerhati wastra mancanegara untuk mempresentasikan makalah penelitian mereka terkait wastra.
Selain simposium, acara ini menghadirkan 30 finalis dalam kompetisi fotografi dan kompetisi desain tas dan aksesoris serta 10 finalis dalam kompetisi desain sarung dan syal.
Terdapat lebih dari 20 peserta yang terdiri dari pelaku usaha kecil dan menengah memamerkan produk tekstil mereka di Pendopo Royal Ambarrukmo dan ruang Pendopo Ndalem Ageng di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta.
Kirim Komentar